Bagian 40

896 40 13
                                    

HappyReading❤

.
.
..
...

.

Sepulang sekolah, Finn langsung
melajukan mobilnya ke suatu tempat yang sebelumnya telah ia iyakan.

Sebelum meninggalkan sekolah tadi, Finn sempat memperhatikan Kiara dari kejauhan. Gadisnya bersama dengan 2 sahabatnya pergi dengan mobil kearah yang berlawanan dari jalan pulang.

Finn menebak jika Kiara dan kedua sahabatnya pasti menuju toko buku.

Finn merasa bersalah, ia tak bisa mengantarkan gadisnya. Dan yang lebih membuatnya merasa bersalah adalah, ia tak bisa mengantar gadisnya karna ia harus menemani cewek lain.

Cewek itu tak lain adalah tunangannya, Rena.

Yeah, harusnya di sini Finn sadar mana yang lebih penting. Orang yang berstatus tunangannya lah yang lebih penting. Namun, soal hati mana bisa di paksa.

Finn tiba di sebuah rumah sakit.

Yapp, Rena di bawa ke rumah sakit oleh mamanya untuk di periksa. Dan mamanya Rena meminta Finn untuk menjemput dan membawa Rena pulang di karena kan Niken harus pergi keluar kota secara mendadak.

Finn segera memasuki rumah sakit tersebut.

Tanpa harus mencari keberadaan Rena, ia langsung mendapati Rena yang baru saja keluar dari sebuah ruangan. Finn langsung menghampirinya.

Kedatangan Finn di sambut dengan senyum hangat milik Rena. Namun, balasan Finn tetap sama seperti biasanya. Tak ada ekspresi.

Rena menatap Finn yang kini telah ada di dekatnya. "Maaf, Finn. Gue udah ngerepotin lo."

"Apa kata dokter? Lo sakit apa?" tanya Finn to the point. Ia tak menghiraukan ucapan Rena sebelumnya.

Rena tersenyum, ia menggeleng. "Gue baik-baik aja, kok. Cuman kecapean sama masuk angin."

Finn mengangkat sebelah alisnya, tak percaya dengan apa yang di katakan oleh Rena. "Lo bohong?"

Rena menggeleng. "Enggak,  Finn. Gue beneran cuman kecapean sama masuk angin, makanya gue pingsan."

Tangan Finn terulur menyentuh dahi Rena, ingin memastikan apakan ucapan cewek di hadapannya ini benar atau tidak.

Dan benar, suhu tubuh Rena agak panas.

"Lo pusing?"

Rena menggeleng, Ia tersenyum kecil. Mendengar Finn yang memberikan sedikit perhatian kepada dirinya membuatnya bahagia.

"Yaudah. Kita ke apotik buat nebus obat lo."

Rena menggeleng lagi. "Obatnya udah gue tebus. Kita langsung pulang aja."

Finn hanya mengangguk.

Keduanya melangkah berdampingan dengan tangan Finn yang berada di punggung Rena.

Rena tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya, ia tersenyum. Tangan kokoh yang kini ada di punggungnya membuat Rena merasa sedang di lindungi. Semoga saja tangan kokoh itu bisa berada di sana lebih lama. Bisa saja, namun apakah mungkin?

Raut wajah Rena berubah. Ia terlalu bahagia tadi hingga ia melupakan sesuatu hal.

Keduanya kini telah berada di parkiran rumah sakit, tepatnya di dekat mobil Finn.

Finn membukakan pintu mobil untuk Rena, dan Rena pun memasukinya. Tak lupa ia mengucapkan terimakasih pada Finn.

Setelah memastikan Rena memasuki mobilnya dengan aman, Finn segera menutup pintu mobilnya dan memutari mobil tersebut lalu membuka pintu kemudi dan memasukinya.

Ara'FinnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang