Bagian 58

594 38 6
                                    

Happy Reading❤
Jangan lupa tinggalin jejak😉
.

..
..
..
..
..

.

"Finn, kamu dari mana?"

Finn yang baru saja menginjakkan kaki kembali ke Villa menghentikan langkahnya setelah di hadang oleh Rena.

Finn hanya diam, menatap datar Rena. "Minggir," usirnya.

"Kamu belum jawab pertanyaan aku, aku gak mau minggir," keukeuh Rena.

"Ganti bahasa lo!" tekan Finn. 'Aku-kamu' yang di pakai oleh Rena sangat memuakkan di pendengarannya.

Rena sedikit tersentak mendengarnya. Ia sampai memejamkan matanya sejenak sampai Finn berhenti bicara.

Rena menghela nafas pelan. "Iya, Finn. Lo dari mana?" ulang Rena.

Ia hanya tak ingin menjadi keributan antara dirinya dan Finn hanya karna perihal pemanggilan. Terlebih lagi, ia mendapatkan kesempatan ini sangat lah sulit.

"Luar." Singkat, padat, dan jelas.

Tapi kurang pas bagi Rena. Jawaban yang tidak mendetailkan tempat sama sekali.

Rena tersenyum, tak ingin memperpanjag pertanyaan yang mungkin saja sangat mengusik Finn.

"Buruan mandi, gue udah masak. Kita makan malem  bareng, ya," ajaknya.

Dan, Finn sama sekali tak menanggapi Rena. Setelah Rena selesai mengucapkan kalimat itu, Finn melangkahkan kaki meninggalkannya menuju kamarnya untuk segera menyegarkan tubuh dan kepalanya.

Finn mengusap rambutnya yang basah dengan handuk, ia berjalan kearah ranjang dan mendudukinya.

Setelah dirasa cukup kering, Finn menyudahi aktivitas mengusap rambutnya. Ia memilih untuk membaringkan tubuhnya dengan kaki yang masih berada di pinggir ranjang.

Ia menghela nafas panjang, tubuhnya masih dipenuhi dengan emosi. Ia benci ketika hidupnya harus di atur sedemikian ini.

Tokk...tok.. Tokk...

"Finn, lo udah siap bersih-bersihnya? Ayo sarapan."

Suara Rena terdengar di balik pintu.

Finn menatap malas kearah pintu tersebut. Namun, ia tetap berdiri dan menghampiri pintu tersebut.

Finn membuka pintu itu, tampaklah wujud Rena dibaliknya.

Rena yang melihat Finn membuka pintu, tersenyum. Hal yang sudah biasa ia lakukan ketika menyambut Finn. Dan respon yang ia terima juga sudah terbiasa ia dapatkan.

Finn hanya melihat sekilas kearahnya, lalu berjalan meninggalkan Rena.

Lagi dan lagi, Rena hanya bisa menghela nafas setiap kali di acuhkan oleh Finn. "Sabar, Rena. Sabar," ucapnya pada dirinya sendiri.

Tak lama setelah itu, Rena melangkahkan kakinya mnyusul Finn.

Sampai di area meja makan, Rena melihat Finn yang telah duduk rapi di kursinya. Bahkan, Finn telah mengambil nasi serta laup-pauk tanpa menunggu kedatangan dirinya.

Rena mencoba tersenyum. Ia berjalan beberapa langkah lalu menduduki kursi yang ada di sebelah Finn.

"Makan yang banyak ya, Finn."

Finn tak merespon, Finn makan dengan lahapnya tanpa memperdulikan keberadaan Rena.

Sedangkan Rena yang sedari tadi sesekali melihat kearah Finn, tersenyum senang.

Ara'FinnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang