Bagian 52

735 30 3
                                    

HappyReading
Jangan lupa tinggalin jejak👌

.
..
.
..
.
..
.

Upacara selesai beberapa menit yang lalu. Kiara dan Novi berjalan beriringan menuju kelas.

Kiara sedikit kepikiran tentang Finn, karna ia sama sekali tak melihat keberadaan Finn. Pesan dari Finn juga tidak ada.

"Ra, jangan dipikirin ya tentang Novan. Lo berhak milih pilihan lo sendiri."

Kiara sedikit menoleh lalu mengangguk. "Iya, Vi."

Novi membalas jawaban dari Kiara dengan senyum.

Keduanya masuk kedalam kelas dan langsung duduk. Keadaan sedikit canggung bagi Novi, namun ia mencoba bersikap biasa saja.

Kiara yang melihat gerak-gerik Novi, ia paham jika teman sebangkunya itu merasa sedikit tidak nyaman.

"Dibawa santai aja, Vi, gue juga gak papa."

"Maaf ya, Ra."

Kiara mengangguk. "Enggak papa, Vi."

Novi sedikit bisa merasa lega karna Kiara tak terlalu mempermasalahkan tentang Novan.

Beberapa menit setelahnya, pelajaran dimulai.

Dan dua kursi didepan Kiara masih kosong. Ia yakin jika Kyla dan Karin saat ini pasti sedang di hukum.

~o~

"Vi, mau ke kantin bareng?"

"Ehmm, kayaknya lain kali aja deh, Ra. Gue mau ke perpus."

"Owh, okee." Kiara mengangguk. "Ara duluan, ya."

Setelah mendapat anggukan dari Novi, Kiara bergegas keluar kelas menuju kantin.

Ia mendapatkan pesan dari kedua sahabatnya bahwa mereka saat sedang berada di kantin setelah menyelesaikan hukuman mereka.

Setelah sampai di kantin, Kiara langsung mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Kyla dan Karin.

"Ara!"

Sebuah panggilan membuat Kiara menoleh, dan itu suara Kyla.

Kiara langsung menuju ke tempat dimana Kyla dan Karin duduk.

Kiara mendudukkan dirinya setelah ia sampai.

"Aduuhh, Ra, capek banget gue. Mana wc nya lebar banget lagi," keluh Kyla.

Kiara terkekeh. "Lain kali jangan telat."

"Tadi tuh, kita berdua udah cepet, Ra. Tapi kayaknya yang konslet itu jam di sekolah ini deh, serius." Karin menyahut.

"Iya, Ra, tadi kita berangkat pagi, jam setengah tujuh."

Kiara tertawa. "Kalian berangkat setengah tujuh, upacara aja di mulai jam enam lewat empat puluh lima, La-Rin. Apa lagi kalian kalo dijalankan suka banget pelan-pelan, ya jelas telat dong."

"Iya sih, hehe." Kyla dan Karin menyengir kuda.

"Ara sama bang Sion tadi juga berangkat jam enam lewat tiga puluh menit, tapi enggak telat," ujar Kiara.

"Ha, serius? Tapi lo kok bisa gak telat?" tanya Kyla tak percaya.

Kiara menyengir kuda. "Kan Ara sama bang Sion naik motor, jadi bisa ngebut."

"Aahh, pantes." Kyla menormalkan ekspresinya.

Bersamaan dengan itu, makann yang mereka pesan beserta minumannya sampai ke meja mereka.

Ara'FinnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang