Bagian 24

954 42 2
                                    

Happy Reading..
Jangan lupa tinggalkan jejak😘

🍐🍐🍐

Pandangan Kiara tak pernah lepas dari cewek yang berjalan mendekat kearahnya diikuti oleh cowok itu.

Kiara tersentak karna tiba-tiba cewek itu memeluknya dan menangis.

"Gue kangen banget sama lo, Ra."

Kiara yang masih dalam keadaan kaget tak membalas pelukan tersebut dan juga tak menolak. Ia membiarkan cewek itu memeluknya hingga melepaskannya sendiri.

"Ra, gimana keadaan lo?" tanyanya.

"Ehm.. baik," jawab Kiara yang telah tersadar dari keterkejutannya.
"Maaf, anda siapa ya?"

Degg..

Fany yang mendengar pertanyaan dari Kiara merasakan  sesak di dadanya.

"Ra, lo lupa sama gue? Gue Fany, kakaknya Finn," jawab Fany.

"Fany? Kakak, kak Finn?" ulang Kiara berusaha mengingat.

"Ohh, kak Fany."

Kiara langsung memeluk Fany setelah mengingat sosok Fany. Dan Fany membalas pelukan tersebut.

"Ya ampun, kak. Maaf ya, Ara lupa," ucap Kiara sembari melepaskan pelukannya.

"Iya, gak papa."

"Kak Fany berubah banget, tambah cantik," ujar Kiara dengan senyumnya.

Fany membalas senyum tersebut dengan sedikit tersipu. "Makasih, lo juga tambah cantik, Ra. Cuman kurusan. Makan yang banyak ya, Ra."

Senyuman Kiara memudar berganti dengan bibirnya yang maju beberapa senti.

Fany yang menyadari perubahan ekspresi Kiara terkekeh. "Maaf, Ra. Tapi itu fakta, loh."

"Kak Fany tetep aja nyebelin, gak berubah!" kesal Kiara.

"Ya gimana mau berubah, kan itu udah karakter kakak dari dulu, Ra."

"Terserah kak Fany aja."

Fany terkekeh mendapati Kiara yang merajuk padanya.

Pandangan Kiara beralih menatap Finn yang berjalan kearah nakas dan menaruh plastik berukuran sedang disana.

"Jajan untuk Ara ya, kak?" tanya Kiara dengan pede nya. Ya walaupun itu benar.

"Iya," jawab Finn.

Finn menarik kursi yang ada di samping Kiara dan mendudukinya.

Ia menatap wajah gadis itu, tetap cantik.

"Gimana keadaan kamu, udah lebih baik?" tanya Finn lembut.

"Alhamdulillah udah Kak" jawab Kiara dengan senyum.

Finn mengangguk mengerti.

Fany yang merasa seketika menjadi bayangan, segera menyingkir mendekati Sion yang sedang duduk disofa dengan memainkan ponselnya. Tetapi pandangannya tak lepas sedikitpun dari Finn dan Kiara.

"Nanti sore, Ara ada jadwal terapi, kak. Kak Finn bisa temenin Ara?"

"Bisa, nanti kakak temenin."

Kiara tersenyum senang, ia menggigit silverqueen terakhirnya.

Tak lama dari arah pintu muncullah Mara dengan membawa plastik.

"Assalamualaikum,"

"Waalaikum salam," jawab seluruh manusia yang ada di dalam ruangan itu.

Ara'FinnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang