56. Usaha Memperbaiki

1.1K 245 8
                                    

Keadaan rumah bertingkat dua nampak sepi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keadaan rumah bertingkat dua nampak sepi. Penghuni rumah itu sedang sibuk dengan pikiran masing-masing. Arya dan Dewi masih belum baikan dengan Arya yang terus bersikap dingin pada Dewi sebab menyembunyikan kabar Gia yang hampir mati darinya.

Dewi sendiri hanya bisa berdiam diri sambil menyesali keputusannya di dalam kamar, dan melupakan tugasnya untuk memasak malam ini.

Gia, sudah kelaparan. Dia ingin mengaduh pada Bundanya, tapi Gia sedang tidak ingin mengganggu Bundanya itu. Gia sadar dia juga salah. Gia sudah menjelaskan pada Papinya, tetapi Arya terlanjur kecewa. Katanya dia butuh waktu untuk memaafkan sang istri.

"Laper banget," ringisnya. Gia memegangi perutnya.

Memilih duduk di atas kasur dengan perut keroncongan ternyata bukan ide yang bagus. Ponselnya yang katanya kentang itu menjadi sorotannya saat itu. Gia mengambil ponsel itu. Berpikir sebentar kira-kira apa yang bisa dia lakukan dengan ponsel itu.

Gia tersenyum lebar dia tau harus apa. Dengan gesit Gia menyalakan ponsel membuka salah satu aplikasi lalu mengirim pesan ke GC kelasnya.

X-MIA-1 yuhuu

Anda
Assalammua'laikum kawan-kawan, minta sumbangan nasinya dong, gue dari SD belum makan. Mana Bunda nggak masak lagi hari ini. Bagi yang berbaik hati jangan segan-segan dalam berbagi:)
20.30

Nafan.
Bjir ada pengemis onlen, canda pengemis:v
20.30

Hamba Allah.
Apa wajah gue terlihat peduli?😏
20.30

Gun. Na. Yan.
@Sandi bajingan. Temenlonoh.
20.31

Sahrul gakpake Khan
Harap sabar ini ujian. Tarik napas! Tahan! Jangan dibuang mubajir.
20.31

Nadi.
Kasian mana masih muda :(
20.32

My babu is hero.
Oh!
20.33

Mata Gia mendelik. Padahal tujuannyan mengirim pesan di sana agar Sandi tau dan mau membawakannya makanan, tapi apa yang dia lihat. Sandi hanya membalas 'oh' sudahlah. Gia berbaring. Meletakkan ponselnya begitu saja.

"Dasar cowok gak peka banget." Gia bangkit, keluar kamar. Gia menoleh sebentar pada kamar di sampingnya. Tertutup rapat, berarti Bundanya masih di dalam sana. Rumah juga nampak sepi. Sepertinya Arya belum juga pulang. Sejak bertengkar dengan Dewi, Arya jadi sering pulang larut malam.

Gia menghela napas, gadis itu menuju dapur. Melihat meja makan, kosong! Tidak ada makanan di sana. Gia kembali mengelus perutnya yang lapar. Dengan lesuh Gia berjalan ke arah kulkas. Membuka lemari dingin itu, di sana hanya ada sayuran mentah dan juga bumbu masakan. Gia ingin memasak, tapi dia tidak tau bagaimana cara memasak. Gia mendengus, sayuran mentah itu menjadi sangat tidak berguna di depannya.

Malas atau Manja [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang