9. Biodata

3.2K 437 24
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Harta, tahta, melimpa," ucap Sandi sogong, saat ini mereka sedang free kelas, guru-guru sedang sibuk rapat, untuk membahas ujian Semester.

"Harta, tahta---- tak punya," timpal Gunayan. Sandi dan Gia memutar bangku mereka menghadap ke belakang tepat pada meja Gunayan dan Nafan.

"Dih ... kaum-kaum misquee," ejek Gia.

"Harta, tahta, beh ... janda. Bhahahah." Nafan mulai ikut-ikutan, tapi sayangnya itu terdengar garing di telinga Gia, Sandi dan Gunayan.

"Anjir garing banget, kek tai krispy," Gia mulai tak minat pada pembahasan gaje teman-temannya. Dia pun memilih sibuk dengan ponsel saja.

Di tengah-tengah kegaduhan dalam kelas, tiba-tiba Anggota Pramuka masuk ke dalam kelas mereka. Terhitung ada tiga orang yang masuk, dua wanita dan satu pria.

"Assalammua'laikum Adik-adik. Selamat siang. Kami ke sini mau umumin kalo hari ini adalah jadwalnya kelas X untuk latihan Pramuka wajib, jadi nanti jam 3 siang harus udah dateng ke sekolah, dan... Pakai seragam Pramuka lengkap dengan atributnya, ya. Baik ada yang mau bertanya?" tanya Kakak kelas wanita itu.

Seisi kelas mulai berbisik-bisik tak jelas. Sedangkan, Gia menatap mereka semua malas, Pramuka adalah ekskul yang paling Gia tak suka.

"Kak, saya mau bertanya!" Gunayan mengajungkan telunjuknya, semua pasang mata terfokus padanya.

"Atribut Pramuka apa aja?"

"Atributnya seperti lepri, kacu, cincin kacu, dan jangan lupa kalian bawa buku SKU dan bawa buku kosong 1, mungkin nanti akan ada materi," jelas Kakak kelas itu yang bernama, Mascah.

"Kak, kacu yang kek mana?"

"Kacu yang panjang, warna merah putih kayak bendera," Mascha masih sabar gays.

"Terus, Kak. Leprinya warna apa?"

"Warna kuning Adik-adik," saut Mascha.

"Pulpennya warna apa, Kak?" Mascha menghela napas berusaha sabar.

"Warna item bisa, biru juga bisa."

"Kalo pulpen saya gak ada gimana dong, Kak?"

"Dibeli."

"Kalo gak ada hepeng?"

"Pinjem temen."

"Kalo temen gak ada yang minjemin?"

"Kalo gakada pulpen dibeli, Dek. Kalo gakada duit, ngepet aja sana, Dek. Sana." Mascha kehabisan kesabaran. Menjawab pertanyaan-pertanyaan Gunayan saja sudah memakan waktu banyak. Seisi kelas tertawa ngakak mendengar ucapan Kakak kelas mereka.

***

"San, gue gakada lepri," regek Gia. Sekarang mereka sedang berada di rumah Sandi, Bundanya Gia baru pulang saat malam, karena itu Gia masih di rumah Sandi.

Malas atau Manja [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang