Malas atau Manja [END]

40. Gak Cakep Diblok

Malam hari ini di rumah Gia lumayan ramai karena ada Sandi di ruang tamu. Sandi tengah berbincang-bincang dengan Arya dan juga Dewi.

Sementara Gia, gadis itu masih ada di dalam kamarnya. Gia baru saja selesai menunaikan kewajibannya sebagai seorang muslim, ya. Shalat Isya, selepas itu. Gia melipat mukenah dan sajadahnya, dia kembali menaruhnya ke atas tempat tidur.

Gia mengambil ponselnya yang sedari tadi bergetar. Membuatnya susah khusuk dalam shalat.

Banyak pesan masuk dari WhatsApp. Mata Gia membola tumben WhatsAppnya ramai biasanya tidak pernah. Buru-buru Gia memerikasanya.

Ada banyak pesan dari nomor asing yang mengirimi Gia pesan.

Gia berbinar, Gia melompat ke atas tempat tidur. Duduk bersila dan mulai membalasi pesan. Eh, tapi tunggu dulu sebelum dibalas ada baiknya melihat profilnya terlebih dahulu. Gia yakin ini pasti karena tadi siang dia postingan foto dan nomor WhatsAppnya di Facebook.

Gia mulai dari yang paling bawah, lumayan banyak yang mengiriminya pesan kira-kira ada 20 kontak baru yang menchatnya.

"Mayan, dapet jamet," kekeh Gia. Tangannya lihai mulai mengetuk gambar foto bulat kecil. Gambar itu memenuhi layar ponsel Gia. Masih buram, Gia menunggu sebentar. Lalu jelas. Gia kaget, sial ternyata bapak-bapak Facebook yang menchatnya.

"Anjir serem, gak maulah. Maaf, ya. Pak anda, saya blok," monolog Gia. Dia benar-benar memblok nomor bapak itu.

Lalu Gia beralih ke yang paling atas, tidak ada foto profil, Gia mendegus lalu bagaimana dia bisa tau yang ngechat itu ganteng atau tidak. Terpaksa Gia tidak membalas.

Gia menggeser melihat yang di bawah lagi, ternyata spam. Ada 12 pesan yang belum dia baca.

Gia mereadnya, melihat profilnya Gia mual. Tidak tampan, jadi Gia mual. Astaghfirullah jahatnya.

Tangan Gia bersiap akan memblok. Namun, orang di sana sudah kembali nge-spam.

+62 890***
Hai
20.01
Save, ya!
20.01