29. Perkumpulan Orang Goblok

2.2K 309 55
                                    

Sandi merebahkan tubuhnya di kasur empuknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sandi merebahkan tubuhnya di kasur empuknya. Dia lupa sesuatu. Payah! Harusnya dia menanyakan itu tadi pada Gia. Tapi karena insiden Gia yang sedang merajuk dan sibuk menagih oleh-oleh Sandi sampai lupa untuk bertanya.

Sandi merogo kantong celananya dan mencari nomor Gia berniat menelpon gadis itu. Saat dapat Sandi menghubunginya. Menunggu panggilan tersambung.

"APA AMOBA?"

Sandi menjauhkan ponselnya dari telinga, teriakan Gia nyaring memenuhi gendang telinganya.

"Lo bisa biasa aja gak, sih? Tutup botol aqua?" balas Sandi tak santai.

Terdengar dengusan di sebrang sana.

"Lo jangan ngata-ngatain gue, ya! Gue masih kesel sama lo."

"Lo pikir gue gak kesel, gara-gara lo gue sampe rela pulang lebih cepet dari Singapur."

"Jadi lo mau apa telpon gue?"

"Kenapa bisa Papi lo masukin foto dia, lo dan ada juga Samuel? Kenapa?"

"Mana gue tau, Papi bilang Samuel kaya, jadi Samuel keren di mata Papi."

"Astaghafirullah gue gak nyangka, Om sematre itu?"

Gia mendelik di kamarnya, Sandi mengatai Papinya matre? Tapi emang iya, sih!

"Maklumla, mungkin karena faktor usia," ucap Gia membuat Sandi geleng kepala.

"Gak ada hubungannya GOBLOK!"

Tut!

Sandi memutuskan panggilan secara sepihak membuat Gia mendengus. Kesal.

***

Siang hari ini Sandi benar-benar merasa bosan. Yang dia lakukan hanya diam duduk di dalam kamar.

Namun, ketukan dari luar membuatnya membuka pintu, dan ternyata ada Maminya.

"Di luar, ada Gunayan sama Nafan. Mereka pengen ngajak main katanya," ucap Wika.

Sandi mengangguk, baru dia akan keluar Wika malah menahan pergelangannya.

"Inget, jangan main yang bikin kamu capek nantinya, paham?" peringatan Wika, dengan menatap serius pada Sandi.

Sandi mengangguk, dia menutup pintu kamar lalu turun ke bawah menemui teman-temannya.

"Ngapain kalian ke sini? Gak mau pulang aja? Ntar orang tua lo pada nyariin lagi?" ucap Sandi saat sudah sampai di ruang tamu, dia menatap datar ke-dua manusia di depannya yang sedang asik mencomoti cemilan di atas meja.

Gunayan meneguk air putihnya sampai setengah sebelum membalas ucapan Sandi.

"Gila, babu macam apa lo. Raja baru dateng udah diusir?" sungut Gunayan. Tapi tangannya masih sibuk mencomoti cemilan.

Malas atau Manja [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang