Eits sebelum baca chapter ini, sudah kah kalian ngevote chapter sebelumnya?
Kalo belum monggo divote dulu yaa, terima kasih :)
Seminggu berlalu sejak Nayla dan teman-temannya mengikuti serangkaian Ujian Akhir Semester. Hari Sabtu, tepat sebelum liburan dimulai, anak-anak pramuka berkumpul di ruang sekretariat Pramuka untuk menjadi saksi perhitungan suara sekaligus pelantikan Pradana Putra dan Pradana Putri Pramuka yang baru.
Seperti biasa, Dikha dan Nayla berangkat bersama, tetapi kali ini mereka tidak menggunakan motor kesayangan Dikha. Sebagai gantinya, mereka menggunakan mobil Kak Keenan. Tidak ada percakapan di antara mereka sejak tadi, hanya terdengar musik yang diputar melalui radio Prambors. Dikha menoleh ke arah Nayla sebelum lampu hijau menyala, terlihat jelas dari wajahnya bahwa dia sedang tegang.
"Gak usah tegang gitu dong. Apapun hasilnya, gue tetap dukung lu kok," ucap Dikha sambil melajukan mobil karena sudah lampu hijau.
"Gue takut kepilih terus gak becus, sama keteteran pelajaran aja gue."
"Jangan takut, gue yakin lu bisa mengatasi semuanya kok. Lihat aja gue. Gue enjoy kok jadi ketos dan merasa gak merasa keteteran tuh."
"Yee, lu gak merasa keteteran karena ada gue yang selalu nge-back up lu kalo lu ketinggalan pelajaran. Kalo kita sama-sama jadi ketua dan sering dispen terus, siapa yang nge-back up kita coba? Hayo siapa coba?"
"Iya juga ya," kata Dikha sambil nyengir.
"Dipikir makanya kalo ngomong tuh," Nayla mengolok Dikha.
"Iya iya, turun yuk udah sampe kita," ucap Dikha sambil melepas seatbelt lalu melengos keluar dari mobil.
Dari kejauhan, Ali melihat Nayla sampai di sekolah bersama Dikha. Tak usah ditanya, hatinya panas melihat kedekatan mereka yang makin hari makin lengket, dan Dikha berhasil membuat Nayla tersenyum. Nayla mencoba menyapa Ali dengan senyumannya, namun Ali hanya melengos begitu saja ke dalam ruang sekretariat pramuka. Dikha, yang sudah biasa dengan perilaku Ali seperti itu, menyuruh Nayla untuk masuk ke dalam.
"Udah pada ngumpul semuanya kan? Kita langsung mulai aja acaranya, mengingat Bang Obby jam 1 ada acara di kwartir," ucap Kak Ichsan.
"Iya, Kak."
"Assalamu'alaikum semua. Terima kasih yang sudah meluangkan waktu ke acara ini. Pada hari ini, kami diberi kesempatan oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk melaksanakan acara perhitungan suara sekaligus pelantikan pradana putra dan putri yang baru. Dengan mengucapkan bismillahirahmanirrahim, acara akan saya mulai."
Kak Ichsan, selaku pradana putra, memulai acara perhitungan suara sekaligus pelantikan pradana putra dan putri yang baru. Kak Kemal dan Kak Aji menggotong kotak suara yang tersegel, kemudian meletakkannya di depan lainnya. Sementara itu, Kak Bertha dan Kak Yosi membantu menghitung suara nanti.
"Sebelumnya, kotak suara ini dalam keadaan tersegel ya," ucap Kak Bertha.
"Iya, Kak," ucap semua anak pramuka bersamaan.
"Oke, kertas pertama untuk Ali," ucap Kak Bertha, lalu Kak Yosi langsung memberi garis pada Ali sebagai suara pertama untuknya.
Kertas demi kertas suara dibuka oleh Kak Bertha, selaku pradana putri yang siap akan digantikan oleh pradana putri yang baru. Nama Ali, Theo, Nayla, dan Ocha selalu disebut, menandakan banyaknya suara yang diberikan kepada keempat kandidat tersebut. Hingga tak terasa, kertas tersisa hanya 2, dan terlebih mencengangkan adalah suara yang diberikan kepada Ali dan Theo yang sama, begitu juga dengan Nayla dan Ocha.
"Wah, Ali sama Theo dan Nayla sama Ocha seri, gaes," ujar Kak Ichsan dengan nada ceria.
"Jadi gak sabar buka 2 kertas ini," tambah Kak Kemal antusias.
KAMU SEDANG MEMBACA
MUJIGAE (무지개): Scout Love Story✅
FanficNayla Ayu Adara, si gadis dingin, super duper jutek dengan temannya terutama teman lelakinya, dan suka baca novel. Kemudian bertemu dengan Putra Dikha Anfasa, lelaki yang penasaran dengan perempuan bernama Nayla hingga membuat gadis itu kesal yang s...