Eits sebelum baca chapter ini, sudah kah kalian ngevote chapter sebelumnya?
Kalo belum monggo divote dulu yaa, terima kasih :)
Bel istirahat berbunyi, dan seiring dengan itu, para guru telah meninggalkan kelas. Anak-anak kelas XI MIPA 3 berhamburan keluar menuju ke kantin, mencari tempat untuk melepas penat. Namun, di dalam kelas, Nayla dan Dikha masih sibuk merapikan bukunya masing-masing.
Raut muka Nayla langsung berubah ketika Sisca mendekati Dikha, membawa kotak bekalnya. "Terima kasih ya udah nganterin gue kemarin," ucap Sisca sambil menyodorkan kotak bekalnya.
"Wah, apa nih? Makasih lho, gak usah repot-repot kali. Nanti gue makan ya," Dikha berterima kasih dengan nada lembut.
"Yaudah, makan bareng aja yuk," ajak Sisca.
Nayla memutar bola jengah dengan tingkah centilnya, sementara Sisca semakin membuatnya muak dengan balasan Dikha yang terlalu lembut. Baru kali ini Dikha bersikap lembut dengan seorang perempuan, tapi itu terasa cringe di pendengaran Nayla.
"Permisi, mau lewat. Gue gak mau jadi obat nyamuk kalian," ucap Nayla dengan dingin, lalu melengos keluar kelas.
Dikha melihat Nayla pergi dengan raut wajah bingung, yang tiba-tiba merasa tidak nyaman. Dia mengedikkan bahunya, menghiraukan kepergian Nayla, "Biarin dia mah emang gitu orangnya." Namun, dalam hatinya, Dikha merasa ada sesuatu yang berubah, sesuatu yang belum pernah dirasakannya sebelumnya.
"Hahaha, iya. I know that. Dia begitu karena kejadian dulu."
"Mau makan di sini atau di kantin?" sambung Sisca
"Terserah, gue ngikut aja," jawab Dikha dengan santai.
"Kita makan di kantin aja ya, tapi sebelumnya itu gue mau ke ruang OSIS dulu, gapapa kan?" ucap Dikha.
"Iyaudah yuk."
Di sisi lain, Ali bertemu Nayla dengan ekspresi yang mencemaskan. Ali langsung bertanya apa yang terjadi dengan kekasihnya, "Kamu kenapa sih Nay?"
"Ish, jijik aku tuh liat si Sisca yang centil banget sama cowok-cowok. Tuh buktinya," ucap Nayla sambil menunjukkan Sisca dengan dagunya yang kebetulan keluar kelas bersama Dikha.
Ali melihat Sisca dan Dikha yang keluar bersama, merasa bangga melihat kemajuan Sisca dan ia berpikir bahwa akhirnya Sisca bisa mendekati Dikha, pujaan hatinya. Lalu Ali merangkul Nayla untuk pergi ke kantin, "Yaudah yuk, biarin aja. Mending kita ke kantin aja, kasihan nih cacing di perutku udah kelaparan dari tadi."
"Cacing di perut malah dipelihara, dibasmi kek pake obat cacing," canda Nayla, membalas guyonan Ali.
"Hahaha, iya-iya," balas Ali sambil tertawa.
Mereka bersama-sama memutuskan untuk pergi ke kantin. Sesampai di kantin, Ali menyuruh Nayla untuk duduk saja, sementara dia akan memesan makanan. Nayla menurut dan langsung duduk di tempat biasanya. Ali kemudian pergi memesan nasi ayam geprek untuknya dan nasi goreng mix-max untuk Nayla. Setelah memesan, Ali kembali menghampiri Nayla yang sedang asik scrolling Instagram.
"Nay, menurutmu proker pelantikan bantara nanti dimana ya?" tanya Ali.
"Emm.. di bumi perkemahan aja," jawab Nayla.
"Bang Obby kasih usulan tempat pelantikan nanti di Gunung aja," usul Dikha tiba-tiba muncul, ikut nimbrung dalam pembicaraan Nayla dan Ali.
Nayla menoleh ke arah Dikha, matanya secara otomatis bertemu dengan orang di sebelahnya, Sisca. Nayla mendengus kesal karena merasa terganggu oleh kehadiran Dikha saat sedang menikmati makan bersama kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MUJIGAE (무지개): Scout Love Story✅
ФанфикNayla Ayu Adara, si gadis dingin, super duper jutek dengan temannya terutama teman lelakinya, dan suka baca novel. Kemudian bertemu dengan Putra Dikha Anfasa, lelaki yang penasaran dengan perempuan bernama Nayla hingga membuat gadis itu kesal yang s...