Eits sebelum baca chapter ini, sudah kah kalian ngevote chapter sebelumnya?
Kalo belum monggo divote dulu yaa, terima kasih :)
Libur telah tiba, sesuatu yang telah dinantikan oleh Nayla setelah hampir enam bulan berkutat dengan tugas, belajar, dan kegiatan organisasi. Nayla baru saja mengambil rapor dan hasilnya cukup memuaskan. Mama Nayla bangga dengan prestasi anaknya, mengingat seberapa sibuknya Nayla dengan kegiatan organisasi, namun ia tetap tidak melupakan kewajibannya dalam menuntut ilmu. Ketika menerima rapor, Nayla bahkan tidak menyangka bahwa ia mendapatkan peringkat pertama. Lebih mengejutkan lagi, teman sepergeludnya, Dikha, mendapat peringkat dua, menciptakan kehebohan di seluruh kelas XI MIPA 3. Nayla turut merasa senang karena Dikha berhasil meraih prestasi tersebut, merasa bahwa usahanya dalam membantu Dikha tidak sia-sia meskipun seringkali absen karena kesibukannya di OSIS.
Selama liburan, Nayla banyak menghabiskan waktunya untuk membaca novel, marathon film, dan sering diajak jalan oleh Ali. Seperti sekarang, gadis itu tengah bersiap, mengenakan celana jeans dan kemeja berbahan rayon berwarna biru muda yang dimasukkan di bagian depan, menciptakan tampilan yang simpel namun tetap bergaya.
Tiba-tiba, ponsel Nayla berdering memberi tanda adanya panggilan masuk, dan yang menelepon adalah Ali. Ali memberitahu Nayla bahwa ia sudah berada di depan rumahnya. Tanpa ragu, Nayla langsung bergegas keluar dari kamarnya dan meminta izin untuk pergi bersama Ali hingga larut malam. Meskipun Mama Nayla tengah sibuk dengan pekerjaan rumah, ia menyempatkan diri untuk mengantar Nayla ke depan dan meminta Ali untuk menjaga Nayla dengan baik serta memastikan agar Nayla tidak pulang terlalu malam, mengingat besoknya sudah masuk sekolah. Ali mengangguk patuh dan dengan sopan pamit pergi.
Tentang hubungan mereka yang telah berjalan hampir tiga minggu, ternyata sudah diketahui oleh adik Ali dan juga abang Nayla, yang sangat ingin tahu setelah melihat gelang yang diberikan oleh Ali. Namun, Bang Al hanya mengetahui bahwa Nayla sudah memiliki pacar tanpa mengetahui identitas kekasihnya. Nia, sahabat Nayla, juga mengetahui tentang hubungan mereka setelah diceritakan oleh sahabatnya. Meskipun begitu, mereka berdua berharap agar semua orang bisa menjaga rahasia mengenai hubungan mereka.
"Kita mau ke mana, ya?" kata Nayla sambil memasang seatbelt.
"Ada tempat bagus nih, pasti kamu suka," jawab Ali sambil tersenyum misterius.
"Jangan bikin aku penasaran dong," sahut Nayla, merajuk.
Ali tertawa melihat reaksi kekasihnya, "Hehehe... tenang aja, kamu tidur aja ini perjalanan agak jauh. Nanti aku bangunin kalau sudah sampai."
Nayla hanya mengangguk tanpa merespon lebih lanjut, fokus pada permainan di ponselnya. Sementara itu, Ali sibuk menyiapkan uang untuk membayar tol. Setelah membayar tol, ia kembali mengemudikan mobil ke arah kota tujuan mereka. Ya, saat itu mereka sedang dalam perjalanan menuju Pantai Anyer. Tempat yang pernah menjadi impian Nayla untuk dikunjungi bersama keluarganya selama liburan. Namun, impian itu belum terwujud karena ayah Nayla sedang berada di luar kota. Berkat informasi dari abang Nayla, sekarang impian itu akan terwujud, dan Nayla berharap agar dia bahagia pergi ke pantai bersama kekasihnya.
Setelah menempuh perjalanan selama dua jam lebih, mereka akhirnya tiba di Pantai Anyer. Ali memarkirkan mobil dan melepaskan seatbelt. Dia tersenyum melihat wajah damai Nayla yang masih tertidur di kursi penumpang.
Cup
Diam-diam, Ali mencium pipi Nayla dengan penuh kasih sayang.
"I love you," lirih Ali.
Tak tega membangunkan Nayla, Ali urung niatnya dan memilih menunggu Nayla bangun dengan sibuk membalas pesan dan melihat Instagram. Beberapa menit kemudian, Nayla membuka mata dan meregangkan tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MUJIGAE (무지개): Scout Love Story✅
FanfictionNayla Ayu Adara, si gadis dingin, super duper jutek dengan temannya terutama teman lelakinya, dan suka baca novel. Kemudian bertemu dengan Putra Dikha Anfasa, lelaki yang penasaran dengan perempuan bernama Nayla hingga membuat gadis itu kesal yang s...