Bab 15

11 4 0
                                    

Eits sebelum baca chapter ini, sudah kah kalian ngevote chapter sebelumnya?

Kalo belum monggo divote dulu yaa, terima kasih :)


Sesuai kesepakatan dengan Dikha, Nayla tengah bersiap-siap untuk sesi belajar bersama. Untungnya, abangnya sudah bangun, sehingga tidak perlu mengeluarkan tenaga untuk membangunkannya. Saat ini, Nayla dan Bang Al menikmati sarapan pagi, nasi goreng lezat yang dibuat oleh Mamanya.

"Tumben, Bang, jam segini udah bangun?" tanya Nayla sambil menyodorkan sendok berisi nasi goreng ke mulutnya.

"Iya, gue dibangunin Mama buat anterin ke pasar," jawab Bang Al sambil menyantap sarapan.

"Oh..."

Tak berlangsung lama, nasi goreng buatan Mama Nayla dan Bang Al habisterserap oleh perut mereka. Nayla pun berpamitan kepada Mama sebelum bersiapuntuk belajar bersama Dikha, diikuti oleh Bang Al. Nayla berangkat menuju rumahDikha menggunakan motor sport kesayangan Bang Al. Sebelum naik, Naylamengenakan helm, dan merasa sudah siap, Bang Al memacu motornya keluar dariperkarangan rumah, menuju ke rumah Dikha.

 Sebelum naik, Naylamengenakan helm, dan merasa sudah siap, Bang Al memacu motornya keluar dariperkarangan rumah, menuju ke rumah Dikha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanya butuh waktu 10 menit, dan kini Nayla telah tiba di rumah Dikha. Ia turun dari motor, melepaskan helm, dan mengembalikannya kepada Bang Al. Mata Nayla terbuka lebar saat melihat rumah Dikha yang begitu mewah namun tetap memancarkan kesan minimalis, sesuai dengan impiannya.

"Ini rumahnya, Bang?"

"Iya," jawab Bang Al.

"Gila, rumah idaman gue banget ini," ujar Nayla, terkesima.

"Hahaha, lebay banget lu, dek, kek gak pernah liat rumah mewah aja. Yaudah ya, gue pulang dulu. Mau dijemput juga gak nanti?" tawar Bang Al.

"Liat nanti, Bang. Entar gue kabarin."

"Oke, baik-baik di sana. Belajar yang bener. Balik dulu, Assalamu'alaikum," kata Bang Al sambil mengusap pucuk kepala adiknya sebelum berbalik menuju rumahnya.

"Sip, makasih, Bang. Hati-hati di jalan," sahut Nayla, memberikan senyuman ramah.

Bang Al hanya memberikan jempol dan meninggalkan perkarangan rumah Dikha. Nayla menekan bel rumah Dikha, dan tidak lama kemudian, seorang cowok muncul dari dalam rumah, membukakan pintu pagar. Cowok itu ternyata Kakaknya Dikha, Kak Keenan.

"Eh, ternyata Nayla. Kakak kira siapa. Masuk yuk, Nay," ajak Kak Keenan setelah membukakan pagar, kemudian menutupnya kembali. Nayla mengikuti Kak Keenan menuju dalam rumah.

"Assalamu'alaikum," sapa Nayla begitu berada di dalam rumah Dikha.

"Wa'alaikum salam. Duduk, Nay," perintah Kak Keenan, dan Nayla pun duduk di sofa.

Kak Keenan mendekati Nayla, membawakan minuman dan makanan ringan. "Ada apa ke sini, dek?"

"Dikha ada, gak, Kak? Kemarin dia ngajak belajar bareng."

MUJIGAE (무지개): Scout Love Story✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang