17. Tempat Aneh

1.9K 287 15
                                    

"Nona..." Panggil Kyra pada sang Nona yang berdiri dengan pandangan kosong.

Sayangnya keterdiaman wanita Tuannya itu membuat Kyra harus mengulang ucapannya lagi.

"Nona...?" Ulangnya dengan nada yang lebih keras.

"Ya..?" Jawabku tersentak. Mataku berkedip beberapa kali mengembalikan kesadaran dari lamunan pemikiranku.

Ya, sejak kemarin ada sesuatu yang mengganggu pikiranku yaitu orang tua ku. Mereka pasti sekarang sedang khawatir akan diriku yang tak memberikan kabar sejak kepergian saat itu.

Ibu pasti sudah panik dan meminta ayah agar segera menyusulku.

Atau mungkinkah mereka telah membuat laporan ke polisi mengenai aku yang hilang?

Semoga saja. Aku berharap mereka dapat menemukanku sehingga aku bisa pergi dari rumah yang terasa seperti penjara ini.

"Ini, apakah benar bunganya diletakkan disini, Nona?" Tanya Kyra memperjelas intruksi yang diberikan sang nona.

Tadi ketika ia pamit undur diri, tanpa di duga Ruby mengatakan ingin melakukan sesuatu untuk mengusir kebosanannya yang setiap hari hanya menghabiskan waktu dikamar.

Nona nya itu mengusulkan untuk menanam bunga di taman belakang yang sudah sejak lama terbengkalai. Karena memang sudah sangat lama pula tempat itu tidak disentuh oleh sang pemilik. Lebih tepatnya, ditinggalkan.

Awalnya Kyra tidak mengijinkan karena takut jika nanti sang Tuan akan marah. Namun setelah melihat keinginan nona nya yang begitu kuat, akhirnya ia tidak tega untuk menolak. Maka saat itu juga ia meminta tolong pada Rob, salah satu penjaga untuk membelikan beberapa jenis bunga hias untuk ditanam.

"Oh.. Iya letakkan disitu saja" Ujarku setelah tersadar dari lamunan ku.

"Lalu bagaimana dengan bunga-bunga yang lainnya, Nona?" Lanjutnya melihat beberapa bunga yang tersisa.

"Ku rasa yang warna merah lebih bagus jika diletakkan di sisi kiri."

Kyra tersenyum senang melihat bagaimana antusiasnya sang Nona dalam kegiatan yang mereka lakukan. Terlebih sudah sangat lama rumah ini tak tersentuh oleh sosok wanita selain dirinya. Karena jujur saja, dirinya bahkan tak memiliki waktu untuk mengurus bunga di taman belakang.

Jadi dengan kehadiran Ruby,Kyra merasa sepertinya rumah ini akan menjadi lebih berwarna seperti sebelumnya. Tanpa tersisa bbirnya tertarik hingga membuat garis melengkuung, ia tersenyum membayangkan kehangatan yang akan kembali melingkupi rumah ini. Terlebih untuk Tuan nya yang sejak lama tidak merasakan kehangatan itu.

"Kyra?"

Kini posisi berbalik ketika Kyra yang malah asik dengan pemikirannya.

"Kyra? Kenapa senyum sendiri seperti itu?"

Kyra menggelengkan kepalanya, menghentikan khayalannya sejenak karena sekarang Nona nya sedang memanggil.

"Iya Nona? Maafkan saya, tapi tadi Nona mengatakan apa?"

"Memangnya apa yang kau pikirkan hingga tak mendengar apa yang ku katakan,Kyra"

"Ehm... Bukan apa-apa Nona" Kilahnya berbohong.

"Aku tidak yakin, sepertinya kau sedang memikirkan kekasihmu karena aku melihat kah bibirmu tersenyum tadi"

"Anda salah... Andaikan anda tahu bahwa saya bahagia seperti itu karena Nona..." Batin Kyra menyangkal pernyataan sang nona.

"Ehm.. Saya akan menanamnya di sisi kanan seperti yang nona perintahkan"

Aku berdecak tak percaya. "Lihatlah, kau bahkan salah mendengar apa yang ku katakan"

RESTRAIN (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang