19. Penyerahan

2.1K 306 21
                                    

Mau ngasih tau kalo part selanjutnya itu warning...

Enjoy this update 🍒

***

Sore yang sunyi tanpa adanya suara yang terdengar seolah membuat rumah besar ini adalah tempat kosong tak berpenghuni.

Kepalaku mengedar ke kanan dan ke kiri, mencari sosok yang dapat ku tanyai. Kyra. Namun perempuan itu tak terlihat sana sekali presensinya.

"Kyra?" Panggilku namun tak mendapatkan balasan apapun.

Aku mendesah pelan.

Hmm... Mungkin dia sedang memiliki suatu urusan lain.

Maka dengan berat hati ku bawa kaki ku menaiki tangga untuk kembali ke dalam kamar. Tidak apa, masih ada lain waktu.

Lagian dimana lelaki itu yang tak menampakkan diri sejak pagi tadi. Bahkan ketika aku terbangun, sisi kiri ranjang sudah tak berpenghuni.

Aku mendengus, menduga bahwa lelaki itu sepertinya berniat untuk menjaga jarak denganku.

Memikirkannya membuatku kembali pusing akan ucapannya kemarin. Otakku yang cukup lelah ini akhirnya mendapatkan suatu jawaban meskipun diriku sendiri tak merasa yakin.

Hingga ketika hampir mencapai pintu kamar yang ku tempati, aku menatap dengan dahi berkerut pada sebuah pintu yang terbuka dari ruangan yang berada diujung.

Tepatnya ruangan itu bersebelahan dengan kamar Victor yang sudah jarang ditempati karena lelaki itu selalu mengganggu ranjangku.

Perasaan ingin tau terlintas dalam diriku. Karena setelah sekian lama berada disini, baru kali ini aku melihat ruangan itu terbuka.

Bahkan seakan menjadi tempat sakral karena Kyra pun mengatakan padaku untuk tidak memasuki ruangan itu.

Namun sekarang aku tak begitu mengindahkan ucapan perempuan itu. Bukankah saat ini keadaan rumah sedang sepi, jadi aku bisa sekedar mengintip untuk memuaskan rasa penasaranku akan tempat itu.

Perlahan kaki ku berjalan mendekat. Dengan perasaan yang sedikit was-was ku beranikan diriku untuk membuka pintu itu lebih lebar.

Apakah ruangan ini menjadi tempat penyekapan? Penyimpanan potongan tubuh manusia atau--

Jiwa ku semakin penasaran akan apa yang disembunyikan dari ruangan ini. Maka dengan penuh keyakinan aku memasuki nya.

Namun nyatanya semua anggapanku salah besar. Tidak ada hal seperti itu di ruangan ini. Hanya beberapa foto yang terpajang di dinding ruangan dengan suasana nyaman.

Aku mendekat untuk melihat lebih jelas sosok yang terpajang disana. Lelaki dan wanita dewasa yang tengah duduk di sebuah kursi dan dua anak laki-laki dengan perbedaan usia yang tak terlalu jauh berdiri di masing-masing sisi kanan dan kiri.

Mereka tampak bahagia dengan senyum lebar yang menghiasi wajah masing-masing.

Mataku menyipit memfokuskan diri terhadap sosok lelaki yang sedikit lebih tinggi. Garis wajahnya tampak familiar namun senyumnya tak pernah ku lihat sebahagia ini.

Ya, aku yakin bahwa dia adalah Victor dengan wajah tampan yang masih sama namun sedikit tegas sekarang.

"Apakah mereka adalah keluarganya?" Gumamku lirih.

Aku terus menatap foto tersebut selama beberapa saat sebelum sebuah suara dari arah belakang membuat tubuhku terjingkat kaget.

"Kau seharusnya tak ada disini" Ujar dalam suara yang seperti sebuah bisikan.

RESTRAIN (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang