06.Tante bulying

103K 8.4K 781
                                    

Happy Reading ❤️

"Gila ye si Yuri dkk gak bisa berkutik sama Raina" ujar jevan yang kini tengah berada di kelas karena free class.

"Hooh si Raina polos polos menghanyutkan" lanjut Boby.

"Hebat loh dia gak ada takutnya sama si Yuri" ujar samudra.

"Ck, si Raina emang gitu dia gak bisa diem aja kalo ada orang yang berprilaku buruk sama orang lain" balas reano memang benar raina tak pernah suka ada orang yang tertindas.

"Gue jadi mau punya adek cewek deh tapi gue mau request yang sama kek Raina" ujar jevan dengan menghalu.

"Ye mamang lu kan udah punya adek" balas reano menoyor kening jevan.

"Adek gue cowok cuy, bandel juga males gue kalo gue gak sayang nyawa pen gue buang tuh bocah ke rawa rawa" ujar jevan berfikir ingin membuang adiknya Jeremi ke rawa rawa tapi ia masih sayang nyawa takut dengan maminya.

"Kakak adek gak ada bedanya" ujar Danis memutar bola matanya malas.

"Btw si Jeremi masih buat masalah di sekolah" ujar Boby ia memang tau jika adik sahabatnya ini pembuat onar di sekolahnya Jeremi terpaut 2 tahun dengan jevan ia duduk di bangku kelas 9 SMP yang sama di yayasan SHS.

"Gak ada kapoknya di mah, kemaren bokap gue jemput dia di Kapolsek" balas jevan entah mengapa memiliki adik seperti Jeremi membuatnya malas mengakui, perlu kalian tau Jeremi itu lebih bandel dari jevan.

"Lah ngapain tuh anak" ujar reano.

"Dia di laporin tuduhan pencopetan sama emak-emak, padahal mah dia kagak nyopet yang ada tuh dompet si emak jatuh nah si jere ngambil mau di kasiin eh si emak malah tereak Copet yauda tuh bocah di giring ke Kapolsek Deket situ" balas jevan dengan terkekeh mendengar cerita adiknya itu yang dituduh sebagai copet.

"Tampang adek Lo kek preman si hahaha" ujar samudra dengan tertawa Danis dan Samuel hanya menggelengkan kepalanya. Mereka memang duduk di kelas yang sama karena dari awal masuk menggambil jurusan yang sama jadi reano meminta ke pamannya untuk menempatkan mereka di kelas yang sama.

___________________________________________

"Raina Lo gak takut ya sama Yuri dkk" ujar Chika menatap Raina.

"Takut emang kenapa rain harus takut, rain kan gak salah" jawabnya dengan polos.

"Bukan gitu maksudnya Lo perlu tau rain, dia itu ratu bulying di sekolah ini" jelas Sinta.

"Ratu bulying itu apa" tanya Raina polos membuat keduanya menepuk jidat lupa kalo Raina ini polos.

"Ratu bulying itu orang yang suka ngebuli orang lain atau nindas orang yang cari masalah sama dia" jelas Chika.

"Ohh...tapi kan cewek tadi bilang gak cari masalah sama Tante bulying dia bilang gak sengaja" ujar Raina mengerjap matanya lucu.

"Dia emng gitu meskipun gak sengaja tapi tetep di buli" balas Sinta.

"Ish jahat banget sih kalo aja rain jahat rain bisa minta Daddy suruh uncle Rio buat keluarin dia, tapi rain kan anak baik gak mau lakuin itu" ujar Raina ia bisa saja meminta Yuri dkk di keluarkan itu kalo dia jahat tak memikirkan masa sekolah Yuri dkk.

"Jahat dikit mah gpp rain" ujar Chika di angguki Sinta.

"Gak mau ah rain takut masuk api panas di neraka" balas rain ia takut jika ia jahat masuk ke dalam panasnya api neraka.

"Hehehe iya deh jangan rain" ujar Sinta dengan cengengesan ia sudah gila apa mengotori otak Raina.

"Kalian juga gak boleh jahat kaya mereka ya, kalian gak mau kan masuk ke api yang panas di neraka sana" ujar Raina keduanya mengangguk mengiyakan.

Kring....kring...
(Bel pulang)

Para murid bersorak senang akhirnya bel yang di tunggu berbunyi.

"Rain Lo pulang sama siapa" tanya Chika yang baru keluar dari kelasnya bersamaan dengan Raina dan Sinta.

"Rain pulang sama rean sama bang Jun" jawab Raina.

"Yaudah gue anter yuk ke kelas reano" tawar Sinta diangguki Raina dan di ikuti Chika menuju kelas reano dkk.

"Kelasnya masih ada guru" ujar Chika menyelinguk jendela kelas reano masih ada pak Bondan guru killer yang mengajar biologi.

"Hooh mau gue temenin nunggu" ujar sinta.

"Gak usah deh kalian pulang aja, bentar lagi juga rean keluar kelas" balas raina duduk di bangku panjang yang ada di depan kelas reano.

"Serius Lo gak mau kita temanin" ujar Chika.

"Makasih udah ada niat nemenin tapi maaf rain tolak rain nunggu sendiri aja gpp kok" yakin Raina mereka berdua mengangguk pasrah karena Raina tak mau di temani.

"Yaudah gue sama Chika duluan ya, Lo baliknya nanti hati-hati" pamit Sinta dan Chika meninggalkan Raina yang menunggu reano.

Gimana sama part ini

Jangan lupa vote dan komennya ❤️

Jangan lupa vote dan komennya ❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Jeremy Danendra)

INNOCENT GIRL [#S1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang