30.Meregang nyawa?

61.5K 5.5K 134
                                    

Happy Reading ❤️



"DOKTER"seru reano saat memasuki rumah sakit ia berlari membawa Raina menuju ruang UGD yang di arahkan suster.

"Mas-mas nya tunggu di luar dulu ya" ujar suster itu menyuruh reano dkk menunggu di luar, tak lama dokter pria datang dengan langkah tegas.

"Dok tolong tangani kembaran saya dok" ujar reano memohon agar Raina cepat di tangani, dokter itu pun mengangguk dan langsung memasuki ruangan.

"Gue bodoh, gue orang bodoh, gue paling bodoh, karena biarin rain makan makanan itu" gumam reano lirih menatap sendu ruang UGD itu, ia masih terbayang wajah pucat memerah menahan sesak milik Raina sungguh hatinya benar benar tersiksa melihat itu.

"Hubungin keluarga Lo" ujar Danis menepuk bahu reano, reano pun mengangguk dan mengeluarkan ponselnya ia menghubungi salah satu keluarganya abangnya Arjuna, panggilan pun terhubung.

Halo assalamualaikum, kenapa re?

Bang hiks

Sungguh Reano tak bisa lagi menahan sesaknya ia menangis mengeluarkan sesak di dadanya.

Lo kenapa re ,heh jawab gue

Maaf bang hiks maaf

Gue tanya Lo kenapa reano

Raina ba__

Rain kenapa, Lo berdua kenapa?
JAWAB!

Rain di rumah sak__

Rumah sakit mana?

Jayanation

Tut Tut
Panggilan diputuskan dari Arjuna terdengar cemas dari sebrang sana.

"Hiks g_gue takut" ujar reano lirih ia bangkit dari duduknya berdiri di pintu ruang UGD itu.

"Lo gak boleh nangis, no rain pasti sedih tau Lo nangis gini" ujar Bobi ia iba dengan reano begitu pun yang lainnya, Samuel? Ia tak kalah takut dari reano takut jika hal yang tak diinginkan menimpa raina, quinnya cintanya ia tak mau.

_______________________________________________

Tuk.Tuk.Tuk

Suara derap langkah menghampiri mereka terlihat dari sana ada keluarga Raina yang tergesa-gesa.

"Kenapa sama baby rain" ujar mommy dengan suara bergetar menahan tangisnya.

"Ra__

BUGH

"ARJUNA" seru Daddy saat Arjuna memotong ucapan reano dengan Bogeman mentah mendarat di pipi kanan reano.

"Kenapa" ujar satria menatap datar reano.

"Maaf" jawabnya lirih.

"Kenapa" ujarnya lagi dengan wajah datarnya.

"Ini semua karena rean" ujarnya lirih.

"Iya ini karena Lo, ngapain Lo bawa adek gue segala hah" ujar Arjuna dengan nafas memburu menatap tajam adik lelakinya ini yang di tatap hanya bisa menunduk, ia tau ini salahnya tak seharusnya ia mengiyakan Raina yang ingin ikut, tak seharusnya ia pergi ke basecamp tadi sekarang ia hanya bergulat dengan kata tak seharusnya. Bukan hanya reano yang merasa bersalah tapi Samuel dkk juga merasa bersalah.

"Rain makan pizza yang ada Bombay nya" jawab reano lirih, membuat momdad,Arjuna dan satria melotot apa bawang?

"Bawang" beo mommy menatap tak percaya reano kenapa reano bisa membiarkan Raina memakan makanan yang mengandung bawang makanan yang membahayakan untuk raina.seandainya mereka tau reano bukan lupa dengan Raina yang alergi bawang bahkan setiap di kantin saja ia yang selalu memesankan makanan untuk Raina tak menggunakan bahan bawang, reano juga menghampiri setiap penjual makanan di kantin menunjukan foto Raina jika yang membelinya orang di foto ini jangan mencampurkan bawang apapun di makanannya. Tapi tadi ia tak sadar jika ada pizza dengan topping Bombay diatas Mozarella itu di meja ia tak tahu sungguh ia menyesal karena tak mengetahui dan menyadari keberadaan pizza di meja itu.

"Lo mau bunuh kembaran Lo" ujar Arjuna lagi sungguh ia tak bisa bayangkan kondisi raina saat menahan sesak dan panasnya dampak dari bawang itu.

"Gu___

Ucapan reano terpotong saat pintu ruang UGD terbuka.

"Gimana keadaan putri saya" ujar Daddy, dokter menghela nafas panjang.

"Putri anda hampir meregang nyawa, karena sudah kehabisan oksigen untung cepat di bawa ke rumah sakit, jadi langsung di tangani" pertuturan dokter membuat hati keluarga Martin dan Samuel dkk mencelos apa? Hampir? Meregang nyawa?.

"Saya boleh liat putri saya" ujar mommy yang entah kapan wajahnya sudah basah karena air mata.

"Boleh hanya 3 orng dulu, yang lain boleh melihat jika pasien sudah di pindahkan ke ruang rawat" jelas dokter di balas anggukan dan dokter meninggalkan ruangan itu.

"Mommy mau masuk" ujar mommy langsung masuk ke ruangan di ikuti Daddy.

"Abang dulu" ujar satria Arjuna hanya mengangguk pasrah ia juga ingin sekali melihat ke adaan adik kesayangannya itu.

"Bang ma__

"Sorry, gue terlalu takut jadi emosi" ujar Arjuna memeluk tubuh gemetar reano, ia hanya syok dan emosi saat tau Raina masuk ke rumah sakit karena mengkonsumsi makanan mengandung bawang.

"Gue juga minta maaf bang karena lengah" ujar reano lirih, memeluk erat tubuh Arjuna seolah ia juga sama takutnya apalagi saat mendengar perkataan dokter tadi. Samuel dkk menghela nafas sedikit lega.











Jangan lupa vote dan komennya ❤️







INNOCENT GIRL [#S1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang