15.Khawatir

86.7K 7.4K 194
                                    



Happy Reading ❤️


Saat ini Samuel tengah berdiri di depan balkon kamarnya menatap lekat kamar balkon Raina, entah mengapa saat ini ia tak ingin beranjak dari di posisinya ia masih memandangi jendela kamar Raina yang masih tertutup rapat padahal ini sudah pagi kenapa masih di tutup apa sang empunya masih tidur? Pikir samuel.

"El sarapan" seru samudra dari balik pintu kamar samuel,membuat Samuel mau tak mau beranjak dari balkon menuju ke bawah untuk sarapan.

"Pagi" ujar Samuel yang baru saja sampai di meja makan.

"Pagi kembali" balas bunda,ayah dan samudra, Samuel pun mendudukkan dirinya di kursi sebelah samudra.

"Udah waras Lo" ujar samudra saat melihat Samuel sudah normal kembali tak seperti tadi malam, Samuel hanya berdehem, mereka pun memulai sarapannya hanya terdengar dentingan sendok makan saja.

"El udah selesai, El pamit" ujar Samuel setelah selesai sarapannya.

"Dra juga pamit, assalamualaikum" ujar samudra dan samuel berbarengan menyalimi tangan kedua orangtuanya.

"Waalaikumsalam hati-hati di jalan" balas keduanya mereka mengacungkan jempolnya.

"Buruan el, Lo ngapain si liatin rumah reano pengen bareng Lo" ujar samudra ia melihat Samuel belum juga menjalankan motor nya malah memperhatikan rumah reano.

"Gak, buru berangkat" balas Samuel sebenarnya ia hanya ingin memastikan Raina sudah berangkat belum.

______________________________________________

Samuel dan samudra sudah memarkirkan motornya, dan menghampiri sahabatnya yang sudah menunggu di situ juga ada reano mungkin Raina juga sudah masuk ke kelas pikir Samuel.

"Good night para sohibku" ujar samudra bertos ala cowok.

"Bengi matamu, ini pagi bro" balas Boby dengan bahasa campurannya, samudra ini Bolot kah segini pagi nya malah malam.

"Ye candaan doang bro" jawab samudra.

"Receh" ujar Danis dan masuk meninggalkan yang lainnya, mereka pun mengikuti danis.

Ihhh cuci mata gue

Gantengnya pacarku reano

Gantengnya suamiku Samuel

Samudra ganteng gada obat

Danis cool banget makin cinta gue

Samuel i love you

Boby kece habis

Samuel ganteng banget jadi pengen peluk jevan deh

Eh kita kok gak liat murid baru yang kemarin bareng reano ya

Iya kemana ya

Pekikan para siswi saat melihat most wanted nya SHS berjalan melewati mereka, yang di teriaki hanya biasa saja karena memang ini sudah jadi santapan setiap harinya, berbeda dengan jevan dan samudra yang membalas sapaan mereka terkadang juga membuat mereka baper, reano hanya mengangguk kan kepalanya, Danis, Samuel dan Boby hanya memasang wajah datarnya, Boby memang akan seperti ini jika berhadapan dengan kaum hawa yang menurutnya menyebalkan berbeda jika dengan Raina selain Raina polos Raina kan kembaran sahabatnya.

"Rooftop kuy" ujar reano memang jika mereka sedang malas untuk mengikuti kegiatan belajar ia dan yang lain akan membolos entah di rooftop,kantin atau ke wardang,warung kang Dadang yang berada di belakang sekolah.

"Kuy lah" balas Boby mereka pun berjalan menuju rooftop.

"Bagi rokok" ujar jevan kepada danis yang tengah menyesap rokoknya, mereka memang merokok tapi bukan perokok aktif mereka hanya sesekali saja jika memang ingin.

"Uhh gak semangat gue" ujar reano merebahkan dirinya di sofa panjang yang di sediakan di rooftop ini.

"Kenapa" tanya Samuel yang tengah duduk di pinggiran menatap para siswa siswi yang berlalu lalang di bawah sana karena bel sudah berbunyi.

"Kenapa" tanya Samuel yang tengah duduk di pinggiran menatap para siswa siswi yang berlalu lalang di bawah sana karena bel sudah berbunyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Karena rain gak masuk" jawabnya dengan memejamkan matanya menikmati angin yang berhembusan. Samuel mendelik kenapa raina tak masuk pikir nya.

"Kenapa neng cantik gak masuk" tanya jevan mewakili Samuel dkk.

"Dia sakit" jawabnya, terlihat perubahan dari raut wajah Samuel saat tau Raina sakit namun ia kembali menetralkan raut wajahnya.

"Sakit apa kok bisa, kemarin Bae Bae aja" ujar samudra.

"Luka di lututnya yang kemarin jatuh, berefek demam tinggi" jawabnya ia kembali menyesal karena membuat Raina terluka jadi sakitkan.

"Lukanya kan gak besar atau parah" ujar Boby mengingat luka di Raina tak parah.

"Dia emang gitu, mau luka gores sekecil apapun bakal berefek buat dia, bahkan kalo dia terlalu lelah juga bakal sakit gitu" jelas reano, mereka mengangguk paham ternyata fisik Raina cukup lemah pantas saja reano dan Abang nya sangat baik menjaga Raina.

"Udah ke dokter" tanya Samuel seperti biasa dengan raut datarnya, tapi siapa yang tau bahwa ia tengah mengkhawatirkan keadaan raina, quinnya.

"Gak pernah mau di ajak ke dokter kalo sakit, Lo tau sendiri Abang satria dokter jadi ya Abang gue yang periksa dia" ujar reano memang jika Raina sakit abangnya lah yang menjadi dokter akan memeriksa keadaannya karena tak pernah mau jika di bawa ke rumah sakit langsung, saat masih di Jerman saja saat ia sakit Oma dan opa nya langsung menghubungi satria mereka meminta satria datang untuk memeriksa keadaan raina, satria tak menolak tentu saja ia akan datang meski kadang ia sedang akan menangani operasi ia memberikan tugasnya ke temannya yang biasa menangani jika ia sibuk, Samuel dan yang lainnya menganggukkan kepalanya paham.







Gimana sama part ini?
Yuk vote+komentar nya juga
Biar aku lebih semangat lagi❤️


INNOCENT GIRL [#S1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang