38.Pembalasan 1

48.2K 4.7K 195
                                    

Happy Reading ❤️

"Masih pusing" tanya mommy menatap lembut putrinya.

"Sedikit mom" jawabnya pelan.

"Mana lagi yang sakit" tanya daddy.

"Kaki rain sakit, kaya waktu rain sakit gigi dad linu gitu" jawabnya polos membuat Samuel dkk,3 teman arjuna, dan Abang nya terkekeh geli.

"Ish kok malah ketawa seneng ya rain sakit" ujar Raina cemberut lucu di iringi dengan ringisan, karena bekas tamparan masih terasa di bagian sudut bibirnya.

"Sakit"ujar Arjuna lembut Raina hanya mengangguk.

"Baru aja seneng pulang dari rumah sakit kemarin eh masuk lagi" gumam Raina masih di dengar mereka, mereka menatap Raina iba.

"Jangan sedih dong gimana mau sembuh kalo sedih" ujar satria menatap sayang Raina.

"Rain mau senyum lebar tapi gak bisa" ujar Raina menatap kesal satria, satria ia di tatap seperti itu hanya tersenyum manis.

"Siapa yang nyekap rain" ujar reano bertanya, sebenarnya mereka sudah tau cuma mereka mau dengar langsung dari mulut Raina.

"Nyekap itu apa rean" tanya Raina bingung.

"Yang bawa kamu ke gudang" ujar Samuel lembut.

"Rain gak tau" jawab rain menunduk, membuat Samuel dkk,dan Nino dkk terheran heran, kecuali keluarganya yang sudah tau jika rain tak akan pernah memberitahu orang yang berprilaku buruk padanya, rain hanya akan mengadu bahwa takali dan di jahati tapi saat di tanya siapa pelakunya maka ia akan jawab tidak tahu jadi lah keluarganya yang mencaritahu sendiri.

"Bohong gak baik tau" ujar Boby di angguki mereka.

"Hmm... Rain mau bobok lagi" ujar Raina ia merebahkan lagi tubuhnya.

"Jangan ganggu ya, rain ngantuk banget nih" lanjutnya lagi ia memejamkan matanya, tapi yang satunya masih sedikit mengintip membuat mereka menahan tawanya pura pura tak melihat, sungguh pintar sekali.

"Ikut om" ujar Martin pada Samuel dkk, Nino dkk dan ketiga putranya, mereka mengikuti langkah Martin yang membawanya ke ruangan satria.

_______________________________________________

Kini mereka sudah berada di ruangan satria ingin membahas kelanjutan untuk Yuri dkk.

"Jadi menurut om gimana?" Ujar lani.

"Kita akan mulai besok" jawab Martin datar.

"Kita? Maksudnya om juga ikut ke sekolah gitu" ujar Kris.

"Bagian sekolah itu tugas kalian, biar om urus yang diluar" jawab Martin tersenyum miring membuat mereka yang berada di ruangan menelan silvanya.

"Ab____

"Abang rawat baby aja" ujar Martin saat satria ingin ikut gabung.

"Hm..oke" jawab satria.

"Kirim rekaman itu ke om sekali lagi" ujar Martin, dan samudra pun langsung mengeluarkan ponselnya dan mengirimkan rekaman Vidio ke Daddy mertua. Mertua? Ngarep kali ah.

"Kalian bisa pulang, kalian juga harus istirahat" ujar Martin di angguki mereka.

"Yaudah om kita pamit pulang ya" ujar Samuel.

"Terima kasih untuk hari ini" ujar Martin tulus, mereka pun tersenyum dan mengangguk pamit.

"Tarik semua saham perusahan yang sudah saya kirim datanya" ujar martin menelpon tangan kanan nya. Satria, arjuna dan reano tersenyum puas, sudah di pastikan mereka salah mencari lawan.

"Done" ujar daddy di angguki ketiga putranya.


"The best dad" ujar ketiga nya bersamaan.

"Ayo kita ke baby girl" ujar reano dengan semangat mereka pun tertawa renyah dan berjalan bersama menuju kamar rawat Raina.

"Katanya bobok" ujar satria memergoki adiknya yang tengah menyeruput susu keju nya.

"Rain haus, gak jadi bobok" jawabnya polos, membuat keluarga nya tersenyum hangat.

Tok...Tok.

"Assalamualaikum yang gak jawab dosa" ujar pria paruh baya yang baru masuk ke ruang rawat Raina dengan kedua putra dan istrinya.

"Waalaikumsalam pintu neraka nya disana" jawab mereka yang didalam dengan kekehan.

"Gimana baby, ada yang parah" ujar pria itu yang tak lain adalah Mario adik Martin.

"Syukurnya gak parah" jawab Martin di angguki Mario.

"Hai babe" ujar jonathan, jonthan memang lebih suka manggil Raina babe dari pada baby.

"Hai Jojo" balas raina.

"Siapa yang bikin ini" tanya Jonathan menyentuh pelan jidat raina.

"Lantai" jawab Raina polos.

"Nakal banget ya lantainya, mau Jojo injek injek sekarang juga" ujar Jonathan seolah percaya jika yang membuat luka Raina itu lantai, padahal ia sudah tau.

"Iya injek aja Jo biar gak nakal dan jahat lagi" ujar Raina membuat Jonathan tersenyum senang mendapat lampu hijau.

"Besok Jojo injek injek tuh lantai" ujar jonthan, membuat Raina mengangguk semangat seolah Jonathan benar akan menginjak injak lantai itu.

"Cepet sembuh kakak baby" ujar Jefri adik Jonathan yang masih duduk di bangku kelas 4 SD.

"Makasih Jeje" balas raina mengecup pipi gembul Jefri.

"Aunty bawain kue balok nih" ujar Laras mami Jonathan.

"Wah makasih aunty, rain makan nih" ujar Raina semangat memakan kue balok rasa greentea dan keju itu mereka di buat terkekeh karena mulut Raina yang belepotan.

"Good job" ujar Mario menepuk pundak kakaknya, Membuat Martin tersenyum miring ke arahnya.







Tinggalin jejak kalian dengan klik bintang dan komennya jangan kayak dia yang ngilang tanpa jejak persis jailangkung🤗

INNOCENT GIRL [#S1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang