Jaemin berkali-kali mengeratkan jaket yang dipakainya, berkali-kali juga menoleh ke arah kanan, berharap orang yang ditunggu-tunggunya muncul dari sana.
Sambil mengusap lengannya berkali-kali, Jaemin mengedarkan pandangan ke sekeliling, tapi ga lama menoleh lagi ke arah kanan buat memastikan kedatangan sosok yang ditunggunya.
Ah... ini baru terhitung 10 menit Jaemin menunggu tapi rasanya badannya udah benar-benar kedinginan. Suhu hari ini terhitung cukup rendah, padahal baru memasuki musim gugur.
"Na Jaemin!" Seruan ini kemudian berhasil membuat Jaemin menoleh dengan cepat.
Senyuman lebar langsung merekah di bibirnya begitu melihat sosok Chaesa melangkah dengan bibir mencebik ke arahnya. Cewek itu berkali-kali mengeratkan coat yang dipakainya dengan ekspresi yang keliatan lagi menahan kesal.
Melihat Chaesa yang kayaknya kedinginan, tangan Jaemin langsung terentang lebar, berniat memeluk cewek itu sesaat setelah Chaesa berhenti melangkah di hadapannya. Tapi begitu Jaemin melangkah maju buat merengkuh Chaesa, kedua tangannya langsung ditepis jauh-jauh sama cewek itu membuat Jaemin terpaksa melangkah mundur dan mengulum bibir.
"Ngapain sih?" Sungut Chaesa dengan mata mendelik.
"Kamu kayaknya kedinginan. Aku berinisiatif meluk buat menghangatkan."
Chaesa berdecak, kembali mengeratkan coat dan membetulkan posisi beanie di kepalanya.
"Ih lucu pakai beanie." Celetuk Jaemin begitu baru sadar kalo cewek di hadapannya ini keliatan lucu dan menggemaskan memakai beanie berwarna coklat pastel itu.
"Ngapain sih ngajak ketemuan? Gatau apa kalo sekarang lagi dingin banget?" Gerutu Chaesa ga habis pikir.
Tadi, sekitar 20 menit yang lalu, Chaesa dapat chat dari Jaemin yang berisi kalo cowok itu udah dalam perjalanan ke halte bus di dekat rumah Chaesa. Cowok itu juga bilang bakalan nunggu Chaesa di sana sampai cewek itu datang.
Jelas Chaesa langsung datang karena sisi kemanusiaannya masih tinggi. Ga mungkin kan dia ngebiarin Jaemin menunggu di cuaca sedingin ini di luar? Mengingat cowok itu selalu berpegang teguh ke omongannya, kayaknya Jaemin bakalan melakukan hal gila itu.
Na Jaemin berhasil mengacaukan hari minggu Chaesa kali ini. Seharusnya kalo Jaemin ga tiba-tiba datang kayak gini, Chaesa bisa beristirahat di kamarnya atau minimal mengulas pelajaran buat hari senin besok.
Senyuman manis di bibir Jaemin merekah. "Mau ngajak jalan."
Chaesa memutar bola mata malas dan menatap Jaemin tanpa minat. "Buang-buang waktu." Dengusnya dan langsung berbalik, mau jalan lagi ke arah rumahnya.
Melihat itu, Jaemin buru-buru menyusul dan meraih tangan cewek itu, membuat Chaesa mau gamau menghentikan langkah dan berbalik lagi menatap Jaemin.
Cowok Na itu meringis pelan begitu melihat ekspresi tanpa minat Chaesa. "Mumpung sekarang hari minggu, Sa."
"Terus?"
"Ya... aku mau aja gitu ngajakin kamu jalan."
"Di cuaca sedingin ini?"
"Ya udah nanti kalo kamu kedinginan bilang aja biar aku pel— akh!!" Bahkan sebelum Jaemin menyelesaikan kalimatnya, tangan Chaesa udah terlebih dahulu melayang ke perutnya. "Sakit, Sa..." Lirihnya dengan bibir cemberut. Emang ga begitu keras sih pukulan Chaesa tadi, tapi rasa sakitnya lumayan.
Chaesa cuman menatap Jaemin datar, membuat cowok itu berdeham pelan dan menegakkan kembali punggungnya. "Ya udah ayo kencan sambil menghangatkan satu sama lain."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ex: The Daisy || Na Jaemin
FanfictionPoin penting dalam hidup adalah menghargai sesuatu yang telah kamu punya. Tapi sayangnya, Jaemin terlambat menyadarinya.