26

18.7K 3.4K 204
                                    

Miss this book?

Enjoy and dont forget to vote and comment ges!!























Jaemin menghela nafas pelan, dengan kakinya yang melangkah pelan menyusuri koridor yang ada di belakang gedung sekolah ini.

Semenjak mendengar omongan Renjun di UKS tadi, gatau kenapa mood Jaemin mendadak turun dan dia jadi ga pengen ngapa-ngapain. Di saat badannya malas ngapa-ngapain, batinnya justru lagi berperang sekarang. Ada banyak hal yang singgah di otak Jaemin dan rasanya pemikiran-pemikiran itu ngebuat dia ngerasa benar sekaligus salah di dalam satu waktu.

Kepala Jaemin akhirnya terangkat buat melihat ke arah sekitarnya. Tapi kemudian kakinya secara refleks berhenti melangkah begitu ngeliat sosok ga asing yang lagi duduk bersandar di bawah pohon rindang. Mata Jaemin berfokus ke sana, dengan bibirnya yang terkatup rapat dan juga pikirannya yang mendadak hanya tertuju ke sosok ga asing itu.

Mendadak, setiap kata yang Renjun tujukan buat dia di UKS tadi lewat lagi di dalam otaknya sekarang.

Tanpa sadar dan tanpa dikomando, kaki Jaemin melangkah buat menghampiri sosok yang dari tadi berhasil menyita perhatian dan pikirannya.

Mendengar ada yang mendekat, Chaesa jelas langsung menolehkan kepala dan matanya langsung bersitatap dengan mata Jaemin yang terlihat lebih sayu dari biasanya itu.

"Ngapain?" Tanya Jaemin sambil berjongkok di di dekat Chaesa.

Mata cewek itu masih menatap lurus ke arah Jaemin, dengan pandangan sukar diartikannya, "kenapa peduli aku ngapain?"

Helaan nafas berat keluar dari sela bibir Jaemin begitu mendengar pertanyaan sarkas Chaesa itu. Emang Chaesa bertanya dengan nada biasa, tapi Jaemin jelas tau kata-kata yang barusan keluar dari sela bibir Chaesa itu bermakna sarkas.

"Makasih."

Kepala Jaemin langsung tertoleh lagi ke Chaesa begitu mendengar gumaman cewek itu. Matanya mengerjap bingung dengan tatapannya yang mengarah lurus ke cewek di sampingnya itu, "bu... at?" Tanya Jaemin dengan nada meragu, matanya menatap sangsi ke arah Chaesa. Masalahnya, dia ga ngelakuin hal apapun yang bisa ngebuat Chaesa berterimakasih kayak gini ke dia, jelas dia jadi benar-benar bingung sekarang.

Tanpa menjawab apapun, Chaesa beralih mengangkat novel yang berada di pangkuannya.

Mata Jaemin langsung teralih ke arah novel itu dan mendadak dia jadi ingat lagi omongan Renjun tadi.

Ck, seharusnya Jaemin ga mikirin perkataan Renjun itu kalo emang gaada rasa apapun ke cewek di hadapannya ini.

"O- oh? I- iya." Sahut Jaemin kikuk, satu senyuman tipis terukir di sudut bibirnya sekarang, "maaf karena udah ngerobekin novel hadiah dari mama lo." Lanjut Jaemin dengan nada ga enak dan bersalahnya.

Chaesa terdiam buat beberapa detik, matanya menelisik ke arah ekspresi bersalah yang hadir di muka Jaemin sekarang. Chaesa gatau ekspresi bersalah itu adalah sebuah ketulusan atau kepura-puraan. Tapi yang jelas, Jaemin udah minta maaf dan berusaha mengganti novelnya.

"Eum." Sahut Chaesa setelahnya dan kembali berfokus ke buku pelajaran yang ada di tangannya.

Mata Jaemin melirik lagi ke arah Chaesa yang sekarang terdiam. Bibir cowok Na itu terkatup rapat dengan matanya yang kemudian menelisik ke arah sisi muka Chaesa.

Ex: The Daisy || Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang