Halooo!!
Kalo ada typo tandai aja ya!
Enjoy!😉
"Jochae."
Yang punya nama menoleh, refleks mengukir senyuman begitu melihat Haechan yang lagi jalan ke arahnya juga tersenyum. Cowok Lee itu keliatan lumayan berantakan dengan dua kancing seragam yang terbuka dan bagian kusut dimana-mana. Jangan lupain dasinya yang terkait longgar di lehernya, juga rambutnya yang keliatan sedikit lepek karena keringat.
"Kenapa? Lo abis dari mana?"
Haechan menyengir, ga langsung menjawab pertanyaan Chaesa tapi malah memasukkan uang ke vending machine yang ada di hadapan mereka.
Tadi, begitu jalan ke vending machine, Haechan emang melihat ada Chaesa yang juga lagi beli minuman di sana. Jadilah Haechan langsung menyapa cewek itu.
"Abis main bola sama yang lain. Pas mau beli minum eh kebetulan ngeliat lo di sini." Haechan mengambil napas banyak-banyak dengan sebelah tangan yang berkacak pinggang. Setelah napasnya normal lagi, barulah dia meneguk lebih dari setengah isi botol air mineral di tangannya. Dia menoleh, langsung bisa melihat dua kaleng soda di tangan Chaesa. "Banyak banget?"
"Oh?" Chaesa melirik sekilas ke kaleng soda di tangannya. "Sengaja. Buat Chani juga soalnya."
Haechan cuman mengangguk, terus ikut merajut langkah begitu Chaesa melangkah menjauh dari vending machine. Mereka sama-sama terdiam, dengan langkah sejajar dan tatapan mengarah lurus ke koridor yang lumayan ramai. Di jam menjelang pulang ini, kelas 12 serempak dapat jam kosong karena guru mengadakan rapat buat ujian akhir.
Beberapa kali Haechan melirik ke arah Chaesa. Cewek bermarga Jo itu keliatan cantik walau ga memoles apapun di wajah. Rambutnya yang diikat asal ke atas justru keliatan cocok buat dia.
"Lo dekat lagi ya sama Jaemin?"
Berkat pertanyaan itu, Chaesa langsung menoleh, menatap sisi wajah Haechan. "Engga juga. Kenapa emang?"
Haechan menggeleng, ada senyuman simpul di bibirnya sekarang. "Cuman nanya kok. Soalnya gue ngeliatnya kayak gitu. Kalian udah makan berdua lagi di kantin semenjak putus."
Chaesa cuman terdiam, gatau harus merespons kayak gimana.
"Jochae." Haechan tiba-tiba menghentikan langkah, membuat Chaesa juga menghentikan langkahnya dan langsung berbalik.
Chaesa menatap Haechan lurus, penasaran. Sedangkan cowok itu malah terdiam dengan raut wajah yang sukar diartikan.
Haechan mengembuskan napas panjang, terdengar berat. Setelah itu dia menyugar rambutnya ke belakang dan menatap Chaesa serius. "Jangan terlalu percaya sama Jaemin."
Jidat Chaesa sukses dibuat berkerut begitu mendengar omongan Haechan itu. Tatapannya menelisik ke muka serius Haechan, mencari sesuatu di sana.
"Pokoknya jangan." Haechan menipiskan bibir. "Gue cuman mau ingetin ke lo, takut lo kecewa buat yang kedua kali." Setelahnya bahu Haechan mengendik.
Setelahnya, tatapannya tertuju lurus ke belakang punggung Chaesa, lebih tepatnya ke arah seseorang yang lagi melangkah ke arah mereka. Ga lama, tatapan Haechan tertuju lagi ke Chaesa yang masih terdiam. Satu senyuman dilayangkannya ke cewek itu. "Kalo gitu gue duluan." Pamitnya sambil menepuk lembut puncak kepala Chaesa, sukses membuat jidat cewek itu makin berkerut dalam.
"Chaesa."
Chaesa menoleh, langsung mendapati sosok Chani yang lagi tersenyum di belakangnya. Dia balas tersenyum, terus mengulurkan satu soda di tangannya ke Chani. "Punya lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ex: The Daisy || Na Jaemin
Hayran KurguPoin penting dalam hidup adalah menghargai sesuatu yang telah kamu punya. Tapi sayangnya, Jaemin terlambat menyadarinya.