Hari ini Chaesa kembali datang pagi-pagi ke sekolah. Bahkan begitu melangkah di koridor dengan kedua telinga disumpal earphone, cuman ada beberapa murid yang berpapasan sama dia. Jelas Chaesa ga mengenal mereka. Bahkan dari sekian banyak orang di sekolah, Chaesa cuman mengenal beberapa orang aja.
Faktor dia yang tertutup ngebuat orang-orang enggan berteman sama dia. Selain itu... orang-orang jelas tau kalo Chaesa adalah seorang murid yang bisa masuk ke sekolah elit ini karena beasiswa, makanya cuman segelintir orang yang mau berteman sama dia.
"Oh Jochae." Chaesa menoleh begitu mendengar sapaan gak asing ini. Senyuman di bibirnya langsung terukir begitu melihat sosok Haechan ada di depan lokernya.
Sebenarnya Chaesa agak bingung juga kenapa Haechan tumben-tumbenan datang pagi-pagi gini, tapi dia memilih buat ga menanyakan apapun dan melanjutkan langkah ke lokernya.
"Haechan!" Seruan yang berasal dari suara yang ga terlalu asing ini membuat Chaesa melirik ke arah dimana Haechan berdiri. Dia bisa melihat seorang cewek berjalan menghampiri Haechan dan kemudian mengajak ngobrol cowok itu.
Chaesa jelas tau siapa cewek yang sekarang lagi berdiri di hadapan Haechan itu. Joanna Seo, pacarnya Jeno yang juga udah sahabatan sama Haechan dari kecil. Chaesa gak mengenal Joanna secara personal, cuman tau nama dan mukanya aja. Itu pun... karena Joanna emang terkenal di kalangan murid-murid sekolah. Entah karena kepintarannya atau karena posisi orang tuanya yang menjabat sebagai salah satu menteri di kabinet presiden periode ini. Yha istilahnya, who doesn't know Joanna Seo? Apalagi dia pacaran sama Jeno dan sahabatan sama Haechan.
Chaesa mengambil beberapa buku yang diperlukannya dan juga pulpen baru dari dalam lokernya. Setelah memasukkan buku-buku itu ke dalam tasnya, Chaesa langsung menutup kembali lokernya.
"Jochae, gue duluan ya!" Pamit Haechan dengan senyuman manis di bibir dan lambaian tangan singkat begitu dia mau melangkah pergi.
Chaesa jelas langsung mengangguk dengan senyuman di bibir. Secara ga terduga, tatapannya sama Joanna beradu buat beberapa detik. Mereka sama-sama terdiam, karena gak mengenal satu sama lain juga. Tapi, yang lebih ga terduganya adalah Joanna yang kemudian melempar senyuman ramah ke arahnya dan langsung melangkah mengikuti Haechan yang udah duluan.
Mata Chaesa mengerjap cepat, merasa kaget karena melihat senyuman yang dilempar Joanna ke arahnya tadi. Bukannya apa, tapi... kayaknya mereka ga dalam situasi bisa saling melempar senyuman ke satu sama lain deh? Ini bahkan baru kali pertama Chaesa benar-benar ada di ruangan yang sama dan menatap cewek itu dari jarak dekat. Dan lagi... Chaesa ga menyangka kalo ternyata seorang Joanna Seo seramah itu.
Gamau mikirin hal itu lebih jauh, Chaesa memilih buat beranjak dari depan lokernya. Tapi belum juga melangkah, dia dibuat terdiam di tempat begitu sosok Bae Jinyoung melangkah ke arah lokernya yang ada ga terlalu jauh dari loker Chaesa. Cowok itu melewatinya gitu aja, seolah ga melihat eksistensinya di sini.
Chaesa menatap Jinyoung dengan kerutan samar di jidat. Walau cuman sedikit, tapi Chaesa bisa melihat perubahan dari sikap cowok Bae itu. Jinyoung keliatan enggan menatapnya dan Chaesa bahkan gatau menahu tentang alasan di balik perubahan sikap cowok itu.
Setelah mengambil beberapa barang dari lokernya, Jinyoung kembali melewati Chaesa gitu aja, bersikap seolah Chaesa ga benar-benar ada di ruangan yang sama dengannya.
"Dia... kenapa?" Gumamnya bingung, dengan tatapan mengarah lurus ke punggung tegap Jinyoung yang makin menjauh.
🌼
Chaesa melangkah menyusuri koridor yang udah lumayan ramai karena murid-murid yang berdatangan. Tujuannya sekarang adalah ke kelas Jaemin, buat mengembalikan kotak bekal cowok itu yang tentunya udah dia isi kembali sama masakan mamanya. Iya, masakan mama. Dia ga sempat kalo harus masak sendiri soalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ex: The Daisy || Na Jaemin
FanfictionPoin penting dalam hidup adalah menghargai sesuatu yang telah kamu punya. Tapi sayangnya, Jaemin terlambat menyadarinya.