30

16.4K 2.8K 283
                                    

"Sampai sini aja."

Jaemin langsung mengerjap lamat begitu mendengar omongan Chaesa itu. Rasanya dia mau langsung protes dan bilang kalo dia mau mengantar sampai rumah cewek itu, tapi gaada satu pun kata yang keluar dari sela bibirnya sekarang. Mata Jaemin memerhatikan Chaesa yang lagi mengikat rambutnya tinggi-tinggi dan sialnya cewek itu malah keliatan cantik banget di bawah sinar rembulan kayak gini.

Jaemin jadi makin kehilangan kata-kata, dia malah terpesona tanpa sadar sekarang.

"Sana pulang." Usir Chaesa begitu selesai mengikat rambutnya. Matanya menatap Jaemin yang cuman terdiam, terpaku di tempat. Sadar sama keanehan cowok Na itu, Chaesa langsung menjentikkan jari di depan mata Jaemin sampai cowok itu tersentak pelan.

Jaemin benar-benar aneh. Dia bahkan tadi menatap Chaesa tanpa berkedip sekalipun.

"H- hah? Apa?" Jaemin mengerjap cepat, dengan pupil bergerak liar menatap Chaesa.

"Pulang. Sana." Kata Chaesa lagi, kali ini penuh dengan penekanan. Chaesa baru aja mau melangkah menjauh memasuki gang menuju rumahnya begitu sebelah tangannya justru ditarik pelan sampai kakinya secara refleks bergerak maju, mendekat ke arah Jaemin.

Tatapan mereka bertemu satu sama lain. Dengan mata Chaesa yang melebar dan mata Jaemin yang menatap intens. Cowok Na itu seolah ga terganggu sama sekali dengan jarak tipis yang ada di antara mereka, dia malah merasa nyaman. Jaemin menelisik ke arah muka Chaesa yang... benar-benar cantik.

"Cantik." Gumamnya tanpa sadar.

Jantung Chaesa berdegup kencang dengan tenggorokannya yang mendadak terasa tercekat. Rasanya kepalanya pusing karena mendapat serangan mendadak dari Jaemin kayak gini. Tapi Chaesa gamau terlalu memperlihatkan kalo dia salah tingkah sekarang, jadi cewek itu buru-buru melepas genggaman Jaemin dari pergelangan tangannya dan langsung melangkah mundur. Chaesa bahkan langsung mengambil nafas banyak-banyak dan mengalihkan tatapannya. Rasanya dia ga sanggup kalo harus menatap mata Jaemin sekarang. Terlalu beresiko.

Secara refleks, senyuman geli terukir di bibir Jaemin begitu Chaesa mengalihkan tatapannya. Walaupun samar, dia bisa melihat rona merah di pipi Chaesa. Dan rasanya Jaemin bahagia karena udah berhasil menghadirkan rona merah itu di pipi putih Chaesa.

"Sana pulang." Usir Chaesa sekali lagi, matanya melirik ke Jaemin sekilas.

"Aku mau mastiin kamu selamat sampai rumah."

Chaesa mendengus pelan, sekarang dia udah benar-benar berdiri menghadap Jaemin. Dia baru aja mau melayangkan protes begitu matanya justru menangkap sosok ga asing lagi berjalan ke arahnya dari arah belakang punggung Jaemin. "Mama...." Mata Chaesa secara refleks melebar melihat sosok mamanya itu, ditambah lagi ada senyuman penuh arti yang terukir di bibir mamanya.

Mendengar gumaman Chaesa tadi, Jaemin langsung berbalik badan dan matanya secara refleks juga melebar begitu melihat sosok mama Chaesa. Jaemin langsung membungkuk singkat, menyapa mama Chaesa yang sekarang udah berdiri di samping anak gadisnya itu.

'Siapa nih? Pacar kamu ya? Ganteng anaknya.'

Mata Jaemin mengerjap cepat melihat gerakan tangan mama Chaesa. Dia... ga ngerti.

'Bukan.' Chaesa mendelik ke arah Jaemin, sukses membuat cowok Na itu makin merasa bingung.

Serius, Jaemin seolah jadi kambing dungu yang ga ngerti apa-apa sekarang.

Mama Chaesa menatap Jaemin dan melempar senyuman ramah yang terlihat tulus. Secara refleks, Jaemin juga lamgsung mengukir senyuman terbaiknya ke arah mama Jo.

'Pacarnya--' Mama Jo bahkan belum selesai dengan gerakan tangannya begitu Chaesa dengan tiba-tiba menggenggam kedua tangannya dan langsung diturunin.

Ex: The Daisy || Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang