"Sorry ngerepotin lo." Kata Chaesa pas dia baru aja keluar dari toilet dan ngeliat Chani yang masih nungguin dia. Cowok Kang itu nunggu di depan toilet cowok mengingat kalo dia nunggu di depan toilet cewek bisa aja berakhir dituduh yang engga-engga.
Chani ngangguk sekilas terus natap kemeja di dekapan Chaesa yang udah ga sepenuhnya putih lagi.
"Kemeja lo emang kenapa?"
Chaesa mengemam bibir terus mulai merajut langkah yang langsung diikuti Chani.
"Kim kayaknya lagi gaada kerjaan makanya ngerjain gue." Katanya dengan senyuman kecut dan kepala tertoleh sekilas ke Chani.
Cowok di sampingnya ini udah berbaik hati minjemin Chaesa kemeja simpanannya jadi Chaesa ngerasa baik-baik aja kalo harus cerita. Walaupun agak kegedean, seengganya Chaesa ga harus makai kemeja kotor seharian.
"Makasih ya, Ni." Kata Chaesa dengan senyuman tulus yang langsung diangguki Chani.
Senyuman di bibir cowok Kang itu juga terukir setelahnya. Gatau kenapa, dia selalu datang setelah Kim berhasil berbuat jahat ke Chaesa, padahal... dalam hatinya, dia berharap bisa jadi sosok penyelamat buat Chaesa.
"Ah... kemeja lo gue cuci dulu ya baru gue balikin." Kata Chaesa dengan senyuman ga enak yang mengembang di bibir.
Chani ngangguk, "gapapa. Tapi ada bayarannya."
Mata Chaesa langsung melebar dan langkahnya berhenti seketika, sekarang posisi mereka berhadapan dengan Chani yang natap Chaesa lurus-lurus.
"Gue ga punya duit..."
Chani langsung ketawa ngedenger lirihan Chaesa itu, tangannya bergerak mengibas pelan, "gue ga minta lo bayar pake duit."
"Terus?"
"Ajarin gue kimia. Udah, itu aja." Katanya dengan senyuman hangat yang bertengger di bibir.
🌼
"Punya kepuasan tersendiri ya lo nge-bully orang?"
Kim langsung nengok ke arah sumber suara, senyumannya refleks terkembang pas ngeliat Jaemin masuk ke dalam ruang musik. Cowok Na itu udah nyandang tasnya dan dua tangannya tersembunyi di balik saku almamater. Jaemin berhenti melangkah sekitar 3 meter di sisi Kim yang lagi duduk di depan piano.
"Jaemin mau ngajakin gue pulang ya?" Tanya Kim dengan semangat dan juga senyuman lebar, "bentar gue am--"
"Engga."
Kim yang lagi nunduk buat ngeraih tasnya yang tersandar di kaki piano langsung nengok lagi ke Jaemin dengan pandangan bertanya.
"Engga. Gue gamau ngajakin lo pulang." Ulang Jaemin dengan tatapan datar yang mengarah ke Kim.
Sekarang bibir cewek itu terkatup rapat dengan matanya yang udah natap Jaemin dengan pandangan yang sukar diartikan.
"Lo seseneng itu ya nge-bully orang lain?" Tanya Jaemin sekali lagi, nadanya masih sama datarnya kayak yang tadi ngebuat Kim ngerasa sedikit takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ex: The Daisy || Na Jaemin
FanfictionPoin penting dalam hidup adalah menghargai sesuatu yang telah kamu punya. Tapi sayangnya, Jaemin terlambat menyadarinya.