Kembalinya Gilang ke kampus ternyata bikin kampus sedikit heboh. Jelas. Gilang yang dari pertama masuk kuliah kaya anak orang yang ngga punya, tiba-tiba dianter sama cowok kulit putih pucat dengan mobil kuning yang kelihatan mahal.
"Belajar yang rajin, ok? Entar abang jemput kalo jam kuliah kamu udah selesai," Gilang mengangguk patuh saat Bara kasih pesan. Setelah mengusak rambut adiknya, Bara langsung pamit untuk pulang.
"Gilang itu siapa lo?"
"Gilang itu abang lo?"
"Pasti dia ngemis tuh."
"Lang, dapet orang kaya gitu dari mana?"
"Lo jalan sama setan ya?"
Hahhh.... kuping Gilang makin panas aja denger anak-anak kampus yang nanyain dia soal Bara. Emang kenapa sih kalau dia dianter sama abang sendiri?
"Woy, gelang anjing!!" teriakan seseorang membuat Gilang yang tadinya mau belok ke kantin langsung berhenti.
"Hosh! Hosh! Lo baru berhenti kalo gue panggil 'anjing' ternyata," ujar Bani, orang yang tadi teriak manggil Gilang. Bani ada-ada aja. Mana ada anjing makai gelang, kalung lebih logis kalau dipikir.
"Bacot lo!" ketus Gilang dan langsung pergi gitu aja.
"Tungguin gue, bego!"
Bani terus ngekorin Gilang sampai mereka di kantin dan duduk berhadapan di salah satu kursi panjang di pojok kantin.
"Lo ke mana aja selama dua bulan lebih hah?!" tanya Bani mengintrogasi.
"Pulang rumah," jawab Gilang cuek sambil letakin tasnya ke meja.
"Lah... rumah lo kan deket dari sini. Alesan bolos ya lo?!" heran Bani sambil natap Gilang yang masih sibuk sama tasnya.
"Rumah gue yang ada di Jakarta," jawab Gilang setelah menghela napas.
"Jadi yang tadi nganter lo, itu abang lo?! Gue kira dia sugar daddy nya lo anjim!"
Puk!
"Dikira gue homo apa?! Sembarangan!" ucap Gilang setelah nimpuk kepala Bani.
"Sakit bego!" protes Bani sambil ngelus kepalanya,"Kan gue ngiranya lo lagi butuh uang gitu buat kuliah lo," cicit Bani yang dibalas decakan keras sama Gilang.
"Lo ngapain ikutin gue?!" tanya Gilang sewot.
"Lah emang kenapa? Suka-suka gue dong," sahut Bani.
"Males gue lihat muka lo!" ketus Gilang.
"Lo kenapa sih?! Ngilang gitu aja, dateng-dateng langsung kaya pangeran es! Mana galak lagi!" Bani sedikit heran sama sikap Gilang sekarang ini. Setau dia, Gilang bukanlah tipe orang yang dingin dan galak. Karena biasanya dia bakal ngerocos kalau udah sama Bani.
"Lo mau nginep di rumah gue ngga, Ban?" tanya Gilang pelan dengan tatapan sendu.
"Si anjing kesurupan apa gimana?"
"Gue serius, Ban!" ujar Gilang tegas membuat Bani menciut.
"Lo lagi ada masalah?" tanya Bani lembut.
"Setiap orang pasti punya masalah kan? Entah ringan atau berat," jawab Gilang dengan senyum kecutnya.
"Creppy gue lihat lo begini," ucap Bani sedikit bergidik ngeri.
"Bolos yok!" ajak Gilang sambil gendong tasnya.
"Jangan ngadi-ngadi lo!" kaget Bani sambil natap Gilang ngga percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
We'll be Fine, Right? ✔
Fanfiction[VMINKOOK BROTHERSHIP-FAMILY] Perjalanan tiga bungsu Sanjaya masih berlanjut Sequel of Together Baam!