Tiga puluh satu

3.9K 282 101
                                    

Don't Like Don't Read

.

.

.

.

.

"Naruto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Naruto...!!"

Semua menatap terkejut saat mendengar pekikan kencang dari Hinata yang baru terbangun dari pingsannya.

"Ibu... Ada apa? Ibu baik-baik saja?!" tanya Boruto yang tak kalah terkejut, pula khawatir melihat wajah sang Ibu yang berkeringat dingin, setelah Ibunya secara tiba-tiba terbangun dari pangkuannya.

Tak ada jawaban, Boruto kembali berucap. "Syukurlah Ibu sudah sadar," lanjutnya sembari memeluk Hinata dengan erat.

"Bo-boruto, bagaimana keadaan Ayahmu?" Hinata bertanya terbata setelah sebelumnya hanya terdiam tak menanggapi pertanyaan yang di lontarkan Boruto. Beralih tangannya sibuk membalas pelukan sang putra tak kalah eratnya. Ada rasa ketakutan dalam ucapannya, dan tentu dirinya masih bingung dengan keadaan di sekitarnya.

Boruto mendongak, menghapus lelehan air mata sang Ibu yang mengalir membasahi wajah cantik itu dengan kedua tangan mungilnya. "Ayah masih di dalam, Dokter belum keluar sejak tadi. Dan Boruto sangat khawatir saat Ibu tiba-tiba pingsan tak lama setelah Ayah masuk ke dalam ruangan itu," jawabnya sembari menunjuk arah tempat Naruto ditangani; UGD.

Hinata terlihat sedikit menghela napas lega, karena ternyata apa yang ia alami tadi hanyalah mimpi belaka. Anehnya terasa begitu amat nyata baginya. Hinata menggeleng pelan mengenyahkan pikiran-pikiran buruk tersebut.

"Hinata, kau baik-baik saja?" Sakura datang menghampiri keduanya. Mengambil posisi duduk disebelah wanita satu anak tersebut. "Minumlah dulu," imbuh Sakura kemudian, sembari memberikan air botol mineral kemasan pada Hinata.

"Terima kasih, Sakura!" ujar Hinata berusaha menampilkan senyum yang seadanya. Setelah itu ia pun langsung meminum air tersebut dengan terburu disertai tangan yang sedikit gemetar.

"Pelan-pelan saja," lanjut Sakura seraya mengangguk, dan memberikan elusan lembut pada punggung Hinata. Berharap dapat mengurangi rasa khawatir sang sahabatnya tersebut.

Suara pintu yang bergeser mengalihkan atensi mereka semua yang menunggu di sana. Menampakkan seorang Dokter bername tag Orochimaru keluar dari ruangan itu.

Hinata langsung mendekat ke arah dokter tersebut, "Bagaimana keadaan Naruto-kun, Dokter?" tanyanya diselimuti perasaan was-was, hatinya masih merasakan kegelisahan yang teramat dalam. Takut-takut apa yang akan di sampaikan oleh Dokter yang ada di depannya ini seperti dalam mimpinya barusan.

Forever LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang