..
.
.
.
"Naruto!"
Mata emerald itu terbelalak kaget melihat pria yang tadi menangkap tubuhnya yang hampir jatuh tersungkur itu adalah Naruto, sahabatnya yang sudah lama tak berjumpa.
"Sakura... kau Sakura, 'kan?" ucap Naruto tak kalah terkejut, seraya menuntun Sakura berdiri dengan tegap.
"Iya ini aku. Bagaimana kabarmu Naruto? sudah lama sekali kita tidak bertemu ya?" pemilik surai merah muda itu berujar heboh.
Naruto menggaruk tengkuknya, "Ya. Seperti yang kau lihat," shappire-nya menatap lawan bicaranya dengan sedikit kikuk.
"Ayah...!" keduanya menoleh ke sumber suara yang memanggil, Naruto mengusap lembut surai putranya yang kini sudah berdiri di sampingnya.
"Maaf, membuatmu menunggu lama Naruto." ungkap Shion lalu iris violet itu kemudian menatap Sakura dengan pandangan seolah bertanya.
Seakan mengerti dengan tatapan bertanya yang dilayangkan Shion, Naruto pun memperkenalkan Sakura padanya, "Shion kenalkan dia Sakura, sahabatku."
"Dan Sakura, ini Shion te...
"Apa dia istrimu?" potong Sakura penasaran, disertai kening yang terangkat heran, "Aku pikir kau menikah dengan Hinata?" ujarnya lagi dengan nada yang tidak percaya.
"Ehh... bukan nona. Aku bukan istri Naruto," Shion dengan cepat menimpali sebelum ada kesalahpahaman yang terjadi.
Naruto menghela napas pelan, menatap Sakura yang terlihat masih kebingungan, "Ceritanya panjang Sakura, kita bicara di rumahku saja," Naruto berjalan duluan sembari menggandeng Boruto yang sedari tadi terdiam juga bingung dengan pembicaraan orang dewasa disekitarnya. Tak ambil pusing Boruto pun memakan kembali Ice cream yang ada ditangannya, yang sedari tadi mencuri perhatiannya.
Sakura dan Shion berjalan mengikuti dibelakang, dengan Kaito yang memegang tangan Shion sembari memakan ice creamnya juga dengan lahap.
...
Sedang di sisi lain di waktu yang bersamaan, tepatnya di tempat Hinata. Kini ia terlihat tengah berusaha melepaskan pergelangan tangannya yang dicengkeram kuat oleh seorang pria yang tadi menolongnya saat hendak tersungkur ke depan."Hinata...
"Lepaskan aku Toneri!" sentak Hinata kuat mencoba kembali melepaskan tangannya dari tangan Toneri sembari melihat ke depan.
"Tidak, sebelum kau menjawab pertanyaan ku yang tadi. Apa yang kau lakukan di sini?" Hinata tak menggubris pertanyaan yang Toneri lontarkan dan dia terus berusaha melepaskan cekalan ditangannya.
Toneri bukannya tidak tahu apa yang sedang Hinata kejar saat ini, untung tadi bawahannya yang diam-diam ternyata mengikuti Hinata langsung menelpon dirinya saat baru saja keluar dari kantor Hyuuga Inc. Dan langsung melesat ke tempat yang telah di beritahukan oleh bawahannya.
Saat sampai Toneri sengaja tak menghampiri Hinata langsung, dan memilih berdiam menunggu di dalam mobil sembari terus mengamati pergerakan Hinata. Hingga Toneri melihat Hinata yang diam terpaku, setelahnya Toneri tersentak saat Hinata berteriak memanggil nama Naruto, laki-laki dewasa yang menjadi sumber penghalang terberatnya mendapatkan Hinata. Kendati keduanya telah terpisah bertahun-tahun lamanya.
Tak membuang waktu, Toneri langsung berlari mengikuti Hinata untuk mencegahnya menemui Naruto, dan sepertinya keberuntungan berpihak padanya. Kala melihat Hinata yang nampak kesusahan melewati lalu lalang pejalan kaki yang padat. Membuat ia dengan cepat bergerak menuju Hinata, hingga ia melihat Hinata menabrak salah satu pejalan kaki sehingga Hinata hampir saja tersungkur ke depan. Namun Toneri dengan sigap menahan tubuh sintal tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever Love
FanfictionMenjadi orang tua tunggal untuk putranya, membuat Naruto berusaha membahagiakan sang putra seorang diri. Setelah berpisah dengan istri tercintanya, karena Hiashi tak merestui hubungan mereka. "Ayah bagaimana wajah ibuku?" "Jangan pisahkan aku dengan...