Satu

10.3K 450 93
                                    


Naruto © Masashi Kishimoto

Pairing : NaruHina

Genre : Hurt/comfort, Family, Drama dan little Action maybe

Rate : T

Warning !!!

Typo(s) selalu, bahasa berantakan.

DLDR

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Happy Reading

***

Hentakan suara sepatu yang beradu dengan tanah itu menggema, seiring kedua tungkai kakinya yang semakin melangkah berpacu cepat dalam lorong gelap sekitar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hentakan suara sepatu yang beradu dengan tanah itu menggema, seiring kedua tungkai kakinya yang semakin melangkah berpacu cepat dalam lorong gelap sekitar.

Naruto, pria dewasa yang berlari tersebut, menatap cemas pada buntalan yang sedang menangis dalam gendongannya. Lalu kembali menoleh kebelakang, ia berusaha kembali berdiri dari terjatuhnya setelah menabrak tong sampah yang ada di sekitar jalan gelap tempat ia pijaki kini. Masih melihat segerombolan orang suruhan Hyuga Hiashi mengikuti dirinya dibelakang.

'Kuso...!'

Buntalan dalam gendongannya semakin ia dekap sedemikian erat, agar bayi itu merasa nyaman. Walau ia sedang berlari kencang nanti, guna menghindari para bajingan yang ingin melenyapkan bayi tak berdosa dalam gendongannya ini, yang tak lain adalah anaknya sendiri.

Naruto terus berlari, dan masuk kedalam sebuah gudang tua yang sepertinya sudah lama tak terpakai. Terbukti, karena banyaknya bekas-bekas barang rusak di sana-sini tergeletak begitu saja. Dan kemudian, Naruto memilih bersembunyi dibalik salah satu mobil rusak yang ada di sana. Menyenderkan punggungnya dan mencoba mengambil napas sebanyak mungkin sembari menatap awas kepada para bandit cecunguk yang masih mengejarnya.

Andai ia tak membawa bayi dalam gendongannya ini, sudah dipastikan Naruto akan melawan mereka semua. Tapi, bagaimanapun nyawa anaknya sangat penting untuk diselamatkan. Hingga Naruto tak menyadari, bahwa salah satu dari mereka melihat keberadaannya. Pria itupun berlari untuk menerjang Naruto dengan senjata yang ada ditangannya.

Dengan kesigapannya, Naruto mampu menghindari pukulan kayu yang hampir mengenai kepalanya. Dengan terpaksa Naruto meletakkan bayinya di atas sebuah meja di sudut ruangan tersebut, dan mulai melawan mereka semua agar tak menyentuh buah hatinya.

Sekuat tenaga Naruto melawan mereka semua, 5 banding 1 tentu saja membuat ia kualahan. Terlebih fokusnya harus terbagi dengan keselamatan sang anak. Sedikit saja lengah, bisa-bisa nyawa bayinya yang tak berdosa benar-benar akan hilang. Naruto mengambil sebuah balok kayu, memukulkannya pada musuhnya, membuat mereka terpental begitu saja.

Forever LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang