Ayo ramein terus lapak ini. Chapter panjang ⚠️
•••
"Somiii!! Tumben datang pagi? Udah fingerprint belum?" Somi mengangguk tapi gak mengalihkan pandangannya ke gue.
Gue meletakkan tas dan map gue di meja sebelum akhirnya duduk di depan Somi. Sedikit merapikan jas biru tua gue yang sedikit terkena rintikan hujan. Hujan tiba-tiba turun saat gue beberapa meter mendekati tempat magang gue. Beruntung Ayah membawa jas hujan di jok motor jadi gak sampai hujan-hujanan.
Teringat sesuatu, dengan tergesa gue mengeluarkan plastik yang berisikan penuh makanan ringan yang Kak Jaehyun beli untuk Somi kemarin.
"Somi, ini buat lo." Gue menggeser plastik putih ini ke hadapan Somi.
Somi akhirnya menoleh, "Apa ini? Dari siapa?" Somi membuka plastik yang tadi gue kasih. Sedikit terkejut lalu wajahnya berubah bahagia karena melihat tumpukan makanan ringan kesukaannya.
"Bisa lo liat sendiri. Nanti orangnya yang kasih tau sendiri, tugas gue cukup sebagai perantara," ucap gue sambil tersenyum penuh arti.
Somi berdecak, menyimpan plastik di hadapannya lalu menatap gue sinis, "Ah lo main rahasia-rahasiaan! Siapa anjir? Gue kepo!"
"Rahasia. Ya, lo pasti peka lah kalau ada yang ngasih gituan tandanya apa. Lo kan pro dalam 4P. Hubungan permodusan, per-ghosting-an, percintaan, dan perselingkuhan."
Somi menatap gue kesal, "Apaan yang terakhir. Perselingkuhan? Sialan lo, lo pikir?"
"Dukung Somi dengan visi misi 4P!"
Somi menyanderkan punggungnya, melipat tangannya di depan dada sambil menatap gue penuh selidik.
"Lo ke mana sama Kak Jaehyun kemaren? Lo gak tau apa kalau Kak Doy nyariin lo? Mana gue lagi yang ditanyain. Lo tau sendiri gimana takutnya gue sama Kak Doy yang galak itu."
Gue terkejut. Kak Doy nyariin gue? Gue pikir dia gak lihat gue kemarin makanya gue gak terlalu nyariin dia. Apalagi kemarin sibuk kan? Lagipula, dia gak sendirian.
"A-anu, Kak Jaehyun minta tolong sebentar. Lo tuh yang ke mana? Gue balik lo sudah ngilang! Lo takut sama Kak Doy, tapi lo berteman sama pacarnya yang lebih galak."
Somi tertawa, "Gue kalau sudah kenyang ya pulang, Nay. Lagian, pede banget lo. Emang Kak Doy anggap lo pacarnya?" balas Somi membuat gue mendengus sebal.
"By the way, lo sudah ucapin Kak Doy?"
"Apa?"
"Si dongo. Kak Doyoung ulang tahun bego! Ah sudahlah, capek gue berteman sama lo. Gue tebak, lo pasti lupa kan? Sudah sana buruan chat Kak Doyoung, ajak ketemuan biar bisa lo surprise. Ini pertama kalinya kan lo surprise-in cowok? Buru!"
Gue yang panik langsung mengeluarkan handphone dan segera membuka ruang obrolan dengan Kak Doyoung. Pesan terakhir gue hanya dibaca saja. Mungkin sibuk, gue berharap kali ini dibalas.
Kak doyie 💛🐰
Kak, nanti sore ketemu ayo. |
Di taman dekat sekolah ya, Kak. |
KAMU SEDANG MEMBACA
SENIOR || Doyoung
Fanfic[Revisi setelah selesai] "Dek, cinta itu aneh. Ibarat intangible assets yang gak bisa diamortasi." "Maksudnya, Kak?" "Gak bisa disusutkan dan gak bisa berkurang karena kerugian." "Kak, Naya gak suka ya kalau mau baper tapi harus mikir dulu!" Highest...