🍁 Hyunjin

4.5K 631 11
                                    

"Jaehyun!" panggil gue pas ngeliat Jaehyun ada di sebelah anak tangga.

"Woy, Doy! Apa nyariin gue?" Jaehyun berjalan mendekati gue.

"Lo tadi dicariin Pak Siwon," ujar gue.

Jaehyun mengangguk, "Oh, tadi gue udah ketemu sih. Yaudah lah, gue temui lagi. Thanks ya!" ucap Jaehyun sambil menepuk pundak gue lalu berlalu dari hadapan gue.

Gue masih ngeliatin Jaehyun yang berjalan ke arah ruang guru. Sebenarnya gue nyariin dia dari tadi karena utusan Pak Siwon. Gue juga udah mau manggil dia sejak tadi, tapi kebetulan pas gue mau manggil, Jaehyun lagi ngobrol sama Naya dan gak tau tentang apa. Yang gue tau setelahnya, Naya pergi dan Jaehyun yang senyum-senyum.

Gue gak bodoh kan kalau gue tebak Jaehyun suka sama Naya?

"Ah, masa bodo. Masa iya gue peduli hal-hal ginian?" Gue berdecak lalu berjalan kembali ke kelas gue.

•••

"Dari mana aja astaga, Nay!"

"Gue kira lo ngilang kayak tuyul!"

"Kenapa gak balik-balik aja sih?"

Gue melempar Jeno dengan botol air mineral yang masih ada isinya setengah ke kepalanya.

"Doa lo, Jen! Gak ada akhlak lo!" ucap gue ke Jeno sesaat setelah botol air mineral berhasil mendarat di jidat lebarnya.

"Istighfar lo, Jen! Bangunin maung kan lo!" Gue melirik sinis ke Somi dan dia ngebalas dengan cengiran.

"Memang salah gue bergaul sama kalian."

"Siapa juga yang mau bergaul sama lo? Kan lo yang ngikutin kami."

"Lah iya bener. Lo siapa dah?"

"Gak sudi berteman, sama rakyat jelata."

"Mendingan lo semua ke laut aja!"

Gue menghela napas, sudah biasa liat tingkah laku mereka yang kadang gak ada akhlak kayak sekarang.

"OH JADI GITU YA? LIAT AJA KALIAN KALAU GUE TAGIH UANG KAS MELAS-MELAS GAK MAU BAYAR!"

Untung gue bendahara. Skakmat kan?


"Naya! Tadi lo dicariin Kak Jaehyun tuh!" Gue baru balik kelas langsung dapat teriakan dari Yeji.

"Oiya, udah kok. Thanks btw!" ujar gue dibalas jempol sama Yeji.

Gue duduk di tempat gue lalu ngambil buku mapel selanjutnya di dalam tas. Kebiasaan gue kalau tiap mau ganti jam pelajaran, gue pasti ngehighlight materi. Gak tau kenapa, tapi satisfying aja ngeliatnya.

"Lo pulang sama siapa nanti?" tanya Lisa ke gue.

"Hah? Dijemput gue. Kenapa?"

"Lah, tadi bilang mau kerumah gue, kerkol ekonomi?" Gue menepuk jidat, gue lupa kalau kami ada kerkol hari ini. Bukan kerkol sih, lebih ke belajar kelompok.

"Yaudah, gue pulang duluan nanti nyusul."

"Oh, yaudah. Bawa cemilan gitu ya!" Gue ngeroll-eyes, pasti hal ginian diserahkan ke gue.

"Iyoy, santuy. Tadi aja gak ada akhlak lo pada. Pas ada maunya baru berakhlak."

"Ya maap!"

SENIOR || DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang