2.1

1.1K 96 3
                                    

2 toyota Alphard berwarna Silver dan Hitam terparkir dipekarangan kediaman Keluarga Tsoi.beberapa orang sudah berkumpul dan tengah pembagian mobil.Jumpol keluar dari mobilnya yang baru terparkir.bersamaan dengan itu Te keluar dari pintu penumpang bagian depan.

Alice melihat ketegangan diantara kedua sahabatnya.mengisyaratkan jika mereka belum berbaikan.

"Masih muat dimobil lu?"

Jumpol bertanya sambil menyelipkan jari-jarinya ke saku celana.Alice menghampiri mereka.

"Cukup lah"

Ujar Alice sambil mengedikkan kepala.

"Kalo gak muat sebagian ikut gue, 2 atau 3 orang masih bisa"

"Tenang aja, ada yang belum datang.kalian masih marahan?"

Te mendengus sambil melipat kedua tangan didada.melirik tajam orang disamping alias Jumpol yang balas berdecak.

"Kayak anak kecil banget, Sumpah.gue gak mau tau, liburan ini kita seneng-seneng.gak ada yang marahan"

"Kak Alice"

Terlihat dari kejauhan, laki-laki berbadan kecil berlari sambil membawa tas.samar Te melihat orang di belakangnya.

"Akhirnya datang juga, aku kira kalian gak jadi ikut"

Nyuwi.sekarang diotak Te hanya ada Nyuwi.orang yang ia lihat dibelakang Gun.mata mereka beradu.seperti ada tali yang mengikat keduanya.berusaha menyampaikan sesuatu walau hanya lewat tatapan.namun setelah beberapa saat kemudian Nyuwi memutus tali tersebut.tidak ingin terbuai oleh indahnya manik mata Te.

Senyum Gun perlahan luntur ketika melihat Jumpol.sudut bibir yang membiru membuatnya cemas.Gun selangkah mendekat.tidak peduli dengan orang disekitarnya, Gun tetap memanggil Jumpol.

"Mas"

Jumpol tertegun.ada keterkejutan dalam dirinya ketika tangan mungil lelaki didepannya mengambil rahang keras miliknya.ibu jari mengusap pelan luka lebam dibibir.

"Ini kenapa?"

Cukup jelas dari sorot matanya jika Gun sangat ketakutan.Jumpol sama sekali tidak menolak.karena sekarang ia sangat membutuhkan sentuhan itu untuk mengobati luka fisik dan hatinya.ia mengambil tangan Gun.

"Aku gak apa, cuma lebam biasa"

"Udah diobatin?bawa salepnya gak atau mau dikompres?"

Gun panik meminta salep yang mungkin ada didalam rumah Alice.Jumpol menarik kedua bahu Gun yang lebih pendek darinya.

"Aku gak apa"

Sorotan mata Jumpol mengirimi sinyal pada Gun bahwa semua akan baik-baik saja.Alice terbata-bata setelah melihat adegan seperti dalam drama.

"Ow..key...jadi kalian berdua mau ikut mobilku atau Jumpol?"

Gun mengambil jawaban cepat.setelah melihat keadaan wajah Jumpol, Gun pasti memilih untuk bersama lelaki tinggi itu.

"Kita berlima bareng Kak Jumpol"

"Maksudnya berempat?"

"Berlima sama yang diperutnya Nyuwi satu"

Gerakan tangan Gun terbilang cepat.ia berhasil menghindar dari pukulan Nyuwi yang malah mengenai perutnya sendiri.Gun cengengesan bersama yang lain, senang bisa mencairkan suasana lewat leluconnya.

Perjalanan kali ini mungkin perjalanan tercanggung bagi Te dan Nyuwi.Melihat jalanan, deretan mobil, gedung perkantoran, pohon, menjadi objek utama dimata mereka.Nyuwi bosan, sambil menyenderkan punggungnya ia memasang earphone.mendengarkan musik sendirian, meninggalkan Te yang masih berkutat dengan pemandangan luar jendela.

Trilogy of Us | TayNew ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang