3.14

1.3K 86 4
                                    

[1 minggu kemudian]

"NYUWIIII!"

Gun berlari memeluk sahabatnya. Selanjutnya Bunda memeluk Nyuwi dengan erat.

"Bunda, aku kangen banget" kata Nyuwi. Tangannya mengelus punggung Bunda.

"Aduuh...baru pertama kali Bunda ke sini, tiba-tiba dikabarin mau nikah. Kamu ke sini mau cari ilmu apa jodoh, Nak"

Gelak tawa berasal dari teras. Mamah Wira menyambut hangat Bunda dan mengajak masuk ke dalam rumah.

"Te, bawain tas Bunda ke kamar sekalian sama mereka" Mamah Wira menunjuk Off dan Gun.

"Siap, Mah"

Mobil Off sudah ganti. Bukan sedan, melainkan SUV dua baris dengan kapasitas bagasi lebih besar. Jadi, Gun gak perlu memikirkan berapa outfit yang perlu dibawa karena semua bisa diangkut ke dalam mobil.

Te mendorong koper 24 inch melewati ruang tamu. Diikuti oleh Nyuwi sambil menenteng tas dan Off menggiring koper jumbo berisi bajunya dan Gun.

"Kamar kalian di atas, sebelah kamarku. Kamar Bunda di sini, Hin" Te berkata pada Off kemudian mengajak Nyuwi.

Kamar Bunda di lantai bawah. Selorong dengan kamar Mbak Muk alias bersebragan. Koper dan tas tenteng tadi diletakkan jadi satu di dekat dinding.

"Ambil tasku dulu~" Nyuwi tampak riang beranjak keluar kamar.

"Ngapain?"

"Aku mau tidur sama Bunda"

"Siapa yang bolehin?"

"Emang aku minta ijin ke kamu?"

Bibir Te bergerak namun ia diam. Terlalu sibuk berpikir sampai tidak ada kalimat yang dapat ia keluarkan.

"Gak usah berantem," Bunda tiba-tiba muncul di pintu.

"Kalo mau tidur disini, tidurlah. Barang-barangmu gak perlu dibawa. Repot ntar" kata Bunda.

Setelah itu mereka disuruh keluar dari kamar. Mamah Wira bilang kasih waktu istirahat buat Bunda. Sembari menunggu makan malam disiapkan.

Pukul 7 malam meja sudah ramai. Sebenarnya makanan siap sejak setengah jam lalu tapi mereka menunggu Sasin pulang.

"Sekarang sibuk apa, Off?"

Off segera menelan makanan dimulut. "Syuting film baru, Tante" kemudian ia menyesap minumannya.

"Wihh...kapan keluarnya?"

"Tahun depan mudah-mudahan beres. Doain lancar, Tante, biar tahun depan semua bisa nonton"

"Amin, Amin. Pasti. Tante suka banget film yang terakhir kamu mainin"

Mamah mulai bicara soal film favoritnya. Kalo kalian ingin tau Mamah itu penggemar beratnya aktor kebanggaan kita semua, Off Jumpol. Gak terlalu fanatik juga, tapi selalu tau sama film barunya.

"Mama sama Papa masih di Jerman?"

"Masih" Off menjawab dengan singkat.

Te melihat Off menoleh kepada Gun sesaat sebelum dirinya menjawab. Apakah barusan mereka saling mengirim sinyal lewat tatapan? Gun terlihat diam saja semenjak Mamah menyebut orang tua Off. Apapun itu sepertinya telah membuat suasana diantara mereka kurang baik.

"Dengar-dengar Gun buka restoran di Jogja" celetuk Te dan ia berhasil mencairkan suasana kurang baik tadi.

"Oh benar?! Kapan? Apa namanya?"

Trilogy of Us | TayNew ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang