Di saat suara seseorang memanggil [Y/n] dan juga devina yang masih berkelahi di tengah jalan
Suara tersebut tak di hiraukan oleh [Y/n]
Dirinya tetap menghajar devina.
Devina juga tak mau kalah dia juga melawan balik.
Semua suara di sekitar tak terdengar oleh kedua perempuan ini
Sampai sampai
"[Y/NN]!"
Teriakan yang terlambat di dengar membuat [Y/n] sadar sebuah mobil dengan pengendara mabuk melaju dengan kecepatan tinggi ke arahnya.
Devina masih di butakan amarah hanya bisa meninju perut [Y/n] saat [Y/n] sedang fokus ke arah mobil
Dan tepat di saat bersamaan [Y/n] yang mencoba menghindar dari jalan yang akan di lalui mobil itu pun terlambat karna rasa sakit dari perutnya akibat tinjuan jalang di hadapannya
Devina dan dirinya tetap tertabrak
Darah segar mengalir di kedua wanita ini
Bau darah yang masih segar itu juga tercium
Dan tentu
BAU DARAHNYA AMIS GA MUNGKIN WANGI
[Y/n] mendengar seseorang menelpon ambulans
Dan melihat mobil yang menabraknya itu juga menabrak tembok pagar rumah seseorang
Sampai pandangan nya menggelap
Kedinginan
Kesepian
Tentu saja itu terasa bagi [Y/n] sekarang
Padahal dia tak pernah menganggap tempat manapun sebagai rumah untuknya lagi
Tapi
Air mata yang berharap seseorang menyelamatkannya tetap di rasakan oleh [Y/n]
Memang semua manusia akan mati pada waktunya
Begitu pun yang di percaya oleh [Y/n].
[Y/n] tak pernah terpikir jika hari ini akan menjadi hari pertama dan terakhir dirinya menatap dunia
Padahal dia masih ingin tertawa dan melihat tingkah anak anak Inarizaki
Melihat teman temannya bertumbuh dan sukses
Melihat masa depan dirinya
[Y/n] ingin menertawakan dirinya sendiri karna terlalu egois
Ia merasakan apa yang dirasakan oleh adiknya sekarang
Perasaan yang sangat di yakinkan sama dengan yang di harapkan oleh adiknya itu
Mengharapkan pertolongan
[Y/n] terbangun nampak seorang perempuan dari kelasnya itu berada di ruangannya dengan muka panik
[Y/n] membisikkan sesuatu yang membuat perempuan itu membelalak
>>>
Leylin datang ke Indonesia lebih tepatnya ke rumah sakit tempat sang adik dari [Y/n] di rawat
Bersama seorang dokter dan [Y/n] yang akan mendonorkan jantung
"[L/n]" ucap Leylin lalu sang suster penjaga rumah sakit itu mengantar nya ke ruang ugd
Nampak wanita paruh baya di sana
Begitu juga dengan beberapa anggota lainnya
"Permisi saya Leylin, pendonoran jantung yang kalian inginkan sudah ada." ucap Leylin dengan tatapan jijik pada wanita itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Manager (Inarizaki x Reader)✓
FanfictionOrang yang menyimpan misteri atau dendam di diri mereka sendiri memang terkadang susah di dekatin Tapi jika di tanya siapa yang lebih menyimpan misteri di antara orang yang senang tersenyum dan memiliki aura ketenangan atau orang yang pendiam dan m...