🔶First Ending🔶

2.6K 426 214
                                    

Di saat suara seseorang memanggil [Y/n] dan juga devina yang masih berkelahi di tengah jalan

Suara tersebut tak di hiraukan oleh [Y/n]

Dirinya tetap menghajar devina.

Devina juga tak mau kalah dia juga melawan balik.

Semua suara di sekitar tak terdengar oleh kedua perempuan ini

Sampai sampai

"[Y/NN]!"

Teriakan yang terlambat di dengar membuat [Y/n] sadar sebuah mobil dengan pengendara mabuk melaju dengan kecepatan tinggi ke arahnya.

Devina masih di butakan amarah hanya bisa meninju perut [Y/n] saat [Y/n] sedang fokus ke arah mobil

Dan tepat di saat bersamaan [Y/n] yang mencoba menghindar dari jalan yang akan di lalui mobil itu pun terlambat karna rasa sakit dari perutnya akibat tinjuan jalang di hadapannya

Devina dan dirinya tetap tertabrak

Darah segar mengalir di kedua wanita ini

Bau darah yang masih segar itu juga tercium

Dan tentu

BAU DARAHNYA AMIS GA MUNGKIN WANGI

[Y/n] mendengar seseorang menelpon ambulans

Dan melihat mobil yang menabraknya itu juga menabrak tembok pagar rumah seseorang

Sampai pandangan nya menggelap

Kedinginan

Kesepian

Tentu saja itu terasa bagi [Y/n] sekarang

Padahal dia tak pernah menganggap tempat manapun sebagai rumah untuknya lagi

Tapi

Air mata yang berharap seseorang menyelamatkannya tetap di rasakan oleh [Y/n]

Memang semua manusia akan mati pada waktunya

Begitu pun yang di percaya oleh [Y/n].

[Y/n] tak pernah terpikir jika hari ini akan menjadi hari pertama dan terakhir dirinya menatap dunia

Padahal dia masih ingin tertawa dan melihat tingkah anak anak Inarizaki

Melihat teman temannya bertumbuh dan sukses

Melihat masa depan dirinya

[Y/n] ingin menertawakan dirinya sendiri karna terlalu egois

Ia merasakan apa yang dirasakan oleh adiknya sekarang

Perasaan yang sangat di yakinkan sama dengan yang di harapkan oleh adiknya itu




Mengharapkan pertolongan

[Y/n] terbangun nampak seorang perempuan dari kelasnya itu berada di ruangannya dengan muka panik

[Y/n] membisikkan sesuatu yang membuat perempuan itu membelalak

>>>

Leylin datang ke Indonesia lebih tepatnya ke rumah sakit tempat sang adik dari [Y/n] di rawat

Bersama seorang dokter dan [Y/n] yang akan mendonorkan jantung

"[L/n]" ucap Leylin lalu sang suster penjaga rumah sakit itu mengantar nya ke ruang ugd

Nampak wanita paruh baya di sana

Begitu juga dengan beberapa anggota lainnya

"Permisi saya Leylin, pendonoran jantung yang kalian inginkan sudah ada." ucap Leylin dengan tatapan jijik pada wanita itu

Silent Manager (Inarizaki x Reader)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang