[46]

1.1K 207 65
                                    

jam 6 lewat, bahkan mentari yang ada di hyogo itu pun baru menampakkan sedikit cahayanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jam 6 lewat, bahkan mentari yang ada di hyogo itu pun baru menampakkan sedikit cahayanya.

Padahal jika di lihat di indo jam 6 lewat itu pasti kadang udah panas.

Apalagi kalo hari itu adalah hari senin, sungguh rasa ingin kabur dari upacara dan bolos ke kantin sangat besar untuk para murid di sana.

Sial saja beberapa orang yang punya pikiran begitu cenderung penakut dan ga bisa membereskan masalah secepat mungkin, makanya mereka selalu mengurungkan niat liar mereka. Meski ada yang berani biasanya dia akan di hukum berdiri di lapangan 1 jam pelajaran penuh jika ketahuan.

Tapi kita abaikan dulu soal upacara.

[Y/n] yang sudah dua tahun menetap di jepang karna beasiswa pun hanya dapat memandang bingung dengan klubnya ini.

Ya gimana yak? Dia ini anak baik baik, attitude? bagus banget, nilai? lumayan lah, akhlak?... itu masih jadi pertanyaan.

Tapi kok dia bisa ya? Dengan bodohnya saat itu menerima tawaran coach menjadi manager. Padahal ilmu dia tentang voli itu kosong.

Yak dia belajar sih, udah belajar dari sd tapi ya... Gitu. Hapalin doang bukan memahami.

Lagian guru di sana ada ada aja deh. Masa di suruh memahami tulisan yang banyak nya minta ampun dalam semalam dan besoknya ulangan. Kan ga lucu gitu. Pengen nangis tapi kaga bisa.

Eh kok malah bahas ini sih?

Balik balik

"Atsumu... Osamu... 4 putaran." Ujar [Y/n] sambil mencatat beberapa hal

"He?!"

"HA?! KENAPA?!"

"Kalian mengambil jalan pin- ah Suna juga. 4 putaran karna jalan pintas." Ujar [Y/n] lalu mencatat lagi

"Kok tau!?" Gumam Osamu dan Suna sambil memandang ke arah lain

"Tunggu apa lagi?" Tanya 'Kita' membuat tiga orang yang di suruh lari lagi itu pun menghilang.

"Ah Kita-san ini, aku sudah selesai." Ujar [Y/n] lalu memberikan catatannya agar tetap di periksa oleh Kapten sendiri.

"kedetailan mu dalam mencatat sudah bagus. Ku rasa kau tak perlu menyerahkan catatannya pada ku lagi"

"Hm? Tidak. Jika hasil kerja ku tak di periksa terkadang rasanya kurang nyaman." elak [Y/n] sambil tersenyum simpul dan mengambil seragam sekolahnya

Sedangkan batinnya
'AKKKKK OMEGAT OMEGAT DI PUJI! AINK DI PUJI! ADUHH SECAKEP APA TULISAN GW SAMPAI DI PUJI! ASTAGA KEPALA KU LAMA LAMA BESAR NIH!'
Ya begitulah.

"Permisi" sambungnya lalu pergi ke tempat ganti pakaian.

"Permisi" sambungnya lalu pergi ke tempat ganti pakaian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Silent Manager (Inarizaki x Reader)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang