[3]

9.9K 1.2K 970
                                    

Klo ada Typo bilang aja

Malam yang senyap, dan damai.

Di rumah sementara [Y/n] yang masih sepi, bahkan pemilik rumah pun belum pulang membuat sang pemuda bersurai putih dengan ujung yang sedikit hitam itu khawatir.

Bukan orang asing, bukan orang terdekat, hanya seorang cucu dari tetangga disebelah rumah sementara [Y/n].

Siapa lagi jika bukan Kita Shinsuke.

'Kita' hanya memandang datar jam di rumah [Y/n], dekorasi yang minimalis namun feminim, layak untuk seorang perempuan, dan masih banyak hal feminim, siapa sangka jika itu semua hanya sampul dari image [Y/n] ?

Saat pintu terbuka tampaklah [Y/n] yang pulang dengan keadaan lelah.

"Kita-san? Kenapa ke sini lagi? Jika nenek mu khawatir bagaimana" tanya [Y/n] dengan lemas

"Justru kau lah yang di khawatirkan nenek, sudah di bilang jangan paksakan diri" ucap 'Kita' mengomeli [Y/n]

"Cuih, kan aku hanya part time job jadi maid di neko cafe, itu juga tak melanggar aturan sekolah ' Kita-san' " ucap [Y/n] mencoba mengelak.

"Huft, [Y/n], sudah berkali kali ku bilang kau bisa panggil aku dengan nama depan" ucap 'Kita' sambil mengacak acak rambut [Y/n]

"Serah aku ga mau, ah iya kau belum makan malam? Ku masakan saja sekalian" ucap [Y/n] lalu melangkah gontai ke dapur

"Enaknya masak telur ceplok saja dah" gumam [Y/n] lalu memecahkan 2 telur ayam dengan santai.

"Lagi lagi telur, jika bukan mie ramen, kau akan makan telur, kadang sosis. Kau memang ga pernah menyentuh bahan dapur lainnya [Y/n]" ucap 'Kita' datar.

"Urusai 'kita-san' aku memang jarang membantu keluarga" ucap [Y/n] datar.

[Y/n] pun hanya menghela nafas lalu menyajikan dua telur mata sapi dan nasi.

"[Y/n], jika saja aku menyatakan perasaan ku pada mu apa kau akan terima?" Tanya 'Kita' mencoba menghilangkan ketegangan

"Tidak. Dari mana pun entah aku atau gadis lain pastinya akan insecure dengan kesempurnaan mu" ucap [Y/n] dingin

'Kita' hanya menghela nafas panjang, jika ada yang bingung kenapa sifat pendiam [Y/n] menghilang saat ini sudah jelas karna dirinya hanya sedang berdua dengan cucu tetangganya.

Hanya 'Kita' yang tau tentang sifat menyebalkan [Y/n], bahkan saking mengenalkannya saat awal awal bertemu 'Kita' nyaris mengajak neneknya untuk pindah rumah saja.

Kita Shinsuke POV

Mau gimana lagi. [Y/n] tak akan pernah peka dengan masalah percintaan kan.

Aku yang sudah selesai makan pun langsung berdiri hendak mencucinya

"Ngapain?" Tanya [Y/n] tiba tiba

"Mencuci piring"

"Biarkan saja nanti akan ku cuci jika niat" celetuk [Y/n], astaga apa benar dia perempuan yang pendiam dan anggun di sekolah?! Sifat nya bisa berbeda 180° begini

Aku pun menghela nafas dan berkata "Tidak menyebalkan melihat piring yang kotor dan belum di cuci"

[Y/n] masih diam, entah apa yang di pikirannya jelas tak bisa tertebak, bahkan entah kenapa dia lebih susah di tebak dari pada Atsumu maupun Osamu

"Tetap tak usah, aku saja yang bersihkan, dan pulang sana, nenekmu bisa khawatir dengan mu" ucap [Y/n] lalu berdiri dan mengambil piring yang ada di tanganku

Silent Manager (Inarizaki x Reader)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang