Astaga leylin lupa! Leylin pikun! Banner pembatas di silent manager lupa di bikin lagi! Hiks.
⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆
"Elu siapa anjing?!"
Dengan begitulah sang stalker yang udah keringat dingin karna mau ketahuan malah jadi ingin menendang perempuan Asia Tenggara satu ini.
Dia jadi mikir lagi untuk apa dia ngestalking anak ini, bukannya tak suka dengan kelakuan nya, tapi ini first time dirinya melihat sang pujaan hati bertingkah sengklek lebih dari apa yang dia dapat selama mengikuti perempuan ini dari 4 bulan yang lalu.
Manik matanya menatap ragu ragu pada perempuan asia satu ini, memang banyak pelajar yang berasal dari Indonesia untuk mendapat pendidikan seperti kuliah maupun sma, Ya meski yang sma lumayan jarang.
Perempuan dengan surai hitam itu mulai menendang perut sang stalker tanpa peringatan sama sekali, syukur syukur sang stalker tak memuntahkan isi makanan nya ke lantai yang sudah di pel oleh [Y/n] dan dirawat bagai anak sendiri.
Tatapan datar [Y/n] membuat stalker itu membelalak sejenak, kemudian tersenyum tanpa arti dan mulai tertawa terbahak bahak. Gila ini yang dia mau, kulit sang pujaan yang menyentuh bagian tubuh nya, dapat di perkirakan pakaian yang di pakainya hari ini tak akan ia cuci untuk kenang kenangan.
Sedangkan [Y/n] cuma bergidik ngeri, lelaki satu ini selain stalker gila ternyata juga doyan sama yang namanya kekerasan, kalau di pukul olehnya entah berapa kali sekalipun, sudah dapat di pastikan stalker itu cuma dapat tertawa dengan raut muka penuh nafsu.
Menghembuskan nafas sejenak, [Y/n] kemudian membuka ponsel dan menelpon seseorang, asal kelakuan nya gak sampai di telinga polisi dan sekolah, dirinya akan membiarkan stalker ini hidup bebas bagai sebuah burung cendrawasih.
"Ku beri waktu 2 detik, ungkapkan semua nya atau kuku mu ku cabut sampai ke akar akarnya. Ah atau kau mau penyiksaan yang pakai kambing? Eh tapi di sini ada kambing ga ya?" Celotehan [Y/n] yang membuat ngeri sekaligus bikin kesal
Manik mata nya menatap kembali lelaki yang mengikuti nya entah sejak kapan itu dan mulai mencengkram wajah nya dengan keras.
"Aku kayak kenal. Tapi siapa gitu ya."
Manik mata hitam kecokelatan itu memandang sang lelaki bermanik mata coklat terang. Familiar sekali wajah pasaran ini.
"Ah iya. Hagane Kou-san."
»»————><————««
Anzu POV
perempuan itu harus dididik secara sempurna.
Mereka harus menjadi sosok sempurna, dan dapat melayani lelaki.
Aku tak mengerti perkataan itu saat orang itu berbincang dengan ku di usia 4 tahun, aku cuma memainkan boneka ku, tanpa memedulikan ucapan lelaki itu.
Dia bukan orang asing, tapi aku juga tak memandang dirinya sebagai keluargaku.
Keluarga patriaki yang gila, meski jarang berkunjung jika sudah waktunya mereka akan mencibir ku atau pun Mama dengan lidah bau mereka. Tak ada yang membuat ku terlalu nyaman dengan hal tersebut, kadang aku bahkan tak peduli dengan ucapan mereka dan menanggapnya sebagai angin lewat.
Kisah kisah yang ku baca, dan segalanya yang ku baca selalu membuat Heroine memiliki akhir bahagia yang sempurna dan fantastis. Sang antagonis kalah begitu saja dan mati atau membusuk di penjara.
Aku menanggap kisah seperti itu murahan dan membakar nya jika aku menemukan buku seperti itu, apa yang akan di rasakan oleh penulis nya bukanlah apa yang akan ku pikirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Manager (Inarizaki x Reader)✓
FanfictionOrang yang menyimpan misteri atau dendam di diri mereka sendiri memang terkadang susah di dekatin Tapi jika di tanya siapa yang lebih menyimpan misteri di antara orang yang senang tersenyum dan memiliki aura ketenangan atau orang yang pendiam dan m...