Ok balik lagi ke FLASHBACK
Jangan ada yang komen ini flashback kayak kemarin :) atau saya buat ending yang lebih nyeleketit /BRAK
Via: abaikan author yang saya buat pingsan langsung saja dah
Sejak saat itu Atsumu dan [Y/n] jadi saling akrab.
Sans aja gitu, adem ayem, meski [Y/n] bakal prioritas ke temen lama dari pada teman baru.
Yah anggota Voli saat itu juga santai santai aja. Lagian [Y/n] bukan tipe yang mau pacaran sekarang karna sudah di taken Husbu Husbu tercinta.
Tapi ga kali ini.
[Y/n] yang telat datang ke gymnasium membuat beberapa anggota cemas karna ini bukan kebiasaan [Y/n]
Paling lambat [Y/n] itu selalu datang 30 menit setelah aktifitas klub di mulai.
Tapi ini sudah lewat satu jam.
[Y/n] ga datang datang.
Srekkk
Pintu di buka nampak [Y/n] terlihat santai memegang tasnya sambil meminta maaf atas keterlambatan nya
[Y/n] berjalan menghampiri kapten dan berbincang sebentar lalu pergi lagi.
Kata sang kapten [Y/n] meminta izin hari ini.
Sampai latihan voli selesai tetap saja, keheningan tetap tercipta di sana, selain bunyi bola dan decitan sepatu nampak tak ada lagi suara yang akan memulai perbincangan.
Entah emang biasanya begini atau tidak.
'Kita' yang pulang bersama Aran melihat lampu rumah [Y/n] yang sama selai belum hidup padahal sudah malam dan gelap
Mulai muncul pikiran khawatir pada kedua lelaki itu sampai mencari ke sekitar perumahan
Di sisi lain [Y/n] sedang santai saja, bersandar pada dinding gang sempit yang dingin. Dirinya yang awalnya akan di labrak dan ancam fangirl gobl*k
Malah mereka yang menjadi samsak [Y/n].
Tentu [Y/n] tak mau ada luka dan memar apalagi goresan kecil pada tubuh para perempuan ini yang dapat menjadi bukti bahwa dirinya melukai anak orang.
Ah bukan~
[Y/n] ga terlalu baik.
Memang fisik mereka gak mengalami apa apa.
Tapi mental mereka di rusak [Y/n] sampai tak akan berani mengungkap bahwa dirinya lah yang membuat mereka begini.
[Y/n] sempat menendang pelan perut salah satu wanita itu dan pergi dari sana.
Dengan pandangan datar tak berbelas kasih
Hal hal yang mereka ucapkan bagi [Y/n] sudah keterlaluan bahkan mengingat kejadian beberapa jam yang lalu [Y/n] merasa akan membunuh mereka jika bertemu lagi
Saat balik [Y/n] di sambut omelan dari 'kita' karna pulang telat
[Y/n] hanya menganggap itu dengan anggukan dan senyuman
"gomen" ucap [Y/n] pelan kalau terasa kepalanya yang di elus.
Tentu pemandangan yang mirip kakak adek
[Y/n] tak mengelak dari sentuhan fisik di kepala. Karna siapa sih yang ga mau
Tau tau ketularan pintar 'kita' kan bagus.
Sepulangnya 'kita' [Y/n] tak dapat menahan muka merahnya lagi sambil membenamkan wajahnya ke baskom air sebentar
"Sadar diri sialan" gumamnya pada diri sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Manager (Inarizaki x Reader)✓
FanfictionOrang yang menyimpan misteri atau dendam di diri mereka sendiri memang terkadang susah di dekatin Tapi jika di tanya siapa yang lebih menyimpan misteri di antara orang yang senang tersenyum dan memiliki aura ketenangan atau orang yang pendiam dan m...