[47]

1.2K 197 78
                                    

Balik ke kondisi di Gymnasium, yang tentu sudah tenang setelah manager pendiam mereka ini kembali jadi pendiam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Balik ke kondisi di Gymnasium, yang tentu sudah tenang setelah manager pendiam mereka ini kembali jadi pendiam.

Bahkan tadi Atsumu sampai loading dengan kata kata manager mereka satu ini tadi.

Kali ini tentu saat istirahat. Sambil melempar botol minum ke empat anak kelas dua yang sering bikin masalah sebenarnya, dan memberi dengan sopan ke anggota lain.

Osamu pun baru sadar si manager mereka ini entah sejak kapan mengevolusi ikat rambutnya menjadi penjepit rambut.

Tapi kayaknya telat karna [Y/n] sudah masuk ke dalam gudang untuk mengambil kantong plastik agar membawa handuk kotor ini ke laundry.

Niatnya sih cuci sendiri. Tapi mager sudah mendarah daging jadi meski ada pikiran mau mencuci sendiri agar hemat tetap aja tubuhnya akan jalan ke laundry.

Jika ada yang mudah kenapa harus yang susah?

Brak!
Klak!

Pintu gudang itu pun tiba tiba terkunci.

"Atsumu? Osamu? Suna? Ginjima? Jangan bermain main loh, kalian pernah berkencan dengan kaki ku kan tahun lalu." Sahut [Y/n] sambil meletakkan handuk kotor itu dan berjalan sambil meraba dinding atau lemari di sekitar

Tentu karna gudang itu dalam keadaan gelap gulita. Apalagi tempat itu tak memilki ventilasi, karna beberapa tahun lalu di Hyogo, gudang suatu sekolah pernah kecolongan karna mempunyai ventilasi.

'Ok tenangkan diri dan cepat cari saklar lampu nya.' Batin [Y/n] sambil menahan kepanikan nya dan mencari tombol saklar lampu.

Lemari lemari di gudang maupun benda benda lainnya pun terasa lebih besar di mata [Y/n] membuat dirinya merasa gemetaran dan segera berjalan secepat mungkin ke arah sakelar.

Saat menemukannya di tekan lah saklar itu tapi tak membawa cahaya sama sekali.
Dapat di pastikan satu hal.

Lampu nya rusak.

Tangan [Y/n] mangkin gemetaran dan suaranya bahkan tak keluar sama sekali.
"h...HHOI! BUKA SIALAN!" Pekik [Y/n] sambil menggedor pintu yang di kunci itu.

Kepanikannya pun semakin menjadi jadi, bahkan rasa tak aman mulai menyelimutinya.

Keringat dingin mulai bercucuran membuat dirinya lemas dan tegang di saat bersamaan.

"D...duhhh... OI PEAK BUKA ANJING" pekik [Y/n] mangkin panik sambil menggedor pintu itu sekali lagi.

Pintu besi yang dingin itu pun mulai di pukul sekuat mungkin meski ga mungkin akan di tendang oleh [Y/n].

Tangannya lemas, kakinya lemas, bahkan menelan saliva nya saja perlu bersusah payah.
"GA LUCU SIALAN! BUKA!" Pekik [Y/n] sambil menahan air matanya keluar

Silent Manager (Inarizaki x Reader)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang