"Kau tidak menghubungiku ataupun menemuiku selama dua minggu ini. Kurasa kencanmu berjalan dengan lancar dengan wanita itu"
Kai mendengarkan suara seorang wanita di ujung telepon berbicara.
"Benar. Aku berencana mengajaknya untuk makan malam dengan kedua orangtuaku hari ini""Kau benar-benar menyukainya?"
"Aku tidak mempunyai pilihan lain karena dia akan menjadi istriku nanti"
"Senang rasanya mendengar ucapanmu itu"
Kai terdiam sejenak. Dia mulai berdiri dari tempat duduk dan sedikit menjauh dari sekretaris pribadinya yang berada di ruangan kerjanya.
"Kau baik-baik saja, Jung Soojung?"
"Aku baik-baik saja. Kenapa kau bertanya seperti itu?"
"Aku tidak terlalu senang mendengar ucapanmu tadi"
Wanita di ujung telepon sedikit tersenyum.
"Aku benar-benar senang dengan perkembanganmu. Bukankah kau juga seharusnya merasakan hal yang sama denganku? Dengan begitu, kita bisa tinggal berdekatan dan lebih sering bertemu nanti""Tidak secepat itu. Aku harus menjalani beberapa prosedur setelah pernikahan berlangsung. Lagipula aku juga berniat mengubah bentuk bangunan rumah lama itu terlebih dulu sebelum aku tempati"
"Kenapa kau harus melakukan hal itu?"
"Calon istriku lebih menyukai suasana sederhana seperti pedesaan. Sementara bentuk bangunan yang diwariskan padaku terlihat terlalu mewah baginya"
"Kau sudah mendiskusikan hal itu dengannya?"
"Tentu saja. Aku juga sempat mengajaknya ke sana beberapa hari yang lalu. Kurasa dia tidak terlalu suka dengan kemewahan dan aku harus memenuhi permintaannya itu"
"Kenapa?" Suara Soojung terdengar sedikit tertahan.
Kai mulai menunjukkan senyumannya sambil memperhatikan beberapa mobil keluar meninggalkan istana dari kaca jendela ruangan itu.
"Aku harus melakukannya karena dia harus merasa nyaman di rumahnya sendiri nanti. Dengan begitu, kita mempunyai banyak waktu untuk saling bertemu tanpa sepengetahuannya"
Soojung terdiam sebentar.
"Jadi, kau sudah menyusun rencana itu sejak lama?""Benar. Apa kau merasa lebih senang saat mendengarnya langsung dariku?"
"Aku tidak tahu kalau kau hanya ingin memanfaatkannya seperti itu"
"Aku masih tetap menyukaimu, Jung Soojung. Kau tidak perlu khawatir mengenai hubungan kita berdua"
"Baiklah. Kau berhasil mengurangi ketakutanku sekarang"
"Apa yang kau takutkan?"
"Perasaan kehilanganmu...."
Kai semakin tersenyum lebar dan sesekali menundukkan kepala untuk melihat ke arah kedua sepatunya sendiri.
Tingkahnya selalu menarik perhatian sang sekretaris pribadinya. Pria yang berusia lebih tua itu memilih untuk meninggalkan ruangan dan membiarkan sang pangeran sibuk dengan kegiatan meneleponnya. Saat ingin berjalan menaiki sebuah tangga ke lantai atas, dia tidak sengaja bertemu dengan Ibu Kai di sana.
"Dimana anakku?"
"Pangeran sedang berada di ruang kerjanya, Yang Mulia"
Wanita itu melanjutkan langkahnya untuk segera menemui sang anak. Sebelum masuk ke sebuah ruangan, dia bisa mendengar suara tawa dari Kai yang membuatnya penasaran. Pintu pun dibukanya dan melihat pria itu sibuk berbicara dengan seseorang melalui panggilan telepon. Suara langkahnya berhasil membuat sang anak menoleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crown Story
Fanfiction[COMPLETED] Seorang pangeran yang bernama Kai akan menjadi pewaris tahta kerajaan sang Ayah suatu saat nanti. Namun dia justru harus menikah selain dengan wanita yang dicintainya. Jung Soojung harus menerima keputusan itu dan menyuruh Kai mencari wa...