Kelahiran anak kedua pasangan kerajaan akhirnya di umumkan seperti sebelumnya. Para media sudah siap berdiri di depan sebuah gedung Rumah Sakit untuk mengambil gambar mereka hari ini. Suasana terlihat tenang dan hanya ada beberapa pengunjung yang berjalan keluar masuk sejak tadi. Beberapa tenaga medis juga terlihat sibuk dengan adanya mobil ambulans yang datang ke sana. Para wartawan bisa melihat adanya tanda-tanda pasangan kerajaan keluar dari beberapa pengawal yang muncul lebih dulu. Suara kamera mulai terdengar ramai saat dua orang yang ditunggu akhirnya berjalan keluar dari dalam gedung itu.
"Pangeran Kai terlihat menggendong anak keduanya untuk membantu sang istri yang sepertinya masih terlalu lemah untuk berjalan. Putri Naeun melahirkan anak laki-laki keduanya sekitar pukul 5 pagi tadi. Seorang dokter yang menanganinya mengatakan kalau Putri Naeun mengalami waktu yang sulit selama proses persalinan. Namun dengan bantuan tenaga medis lainnya akhirnya semua berjalan dengan lancar.......
Pangeran Kai terlihat tidak terlalu senang dengan kelahiran anaknya, karena banyak spekulasi beredar kalau dia menginginkan anak perempuan di kelahiran istrinya kali ini...."
Televisi yang menyala menampilkan berita itu di dalam sebuah ruangan. Seorang wanita paruh baya terlihat duduk di depannya sambil fokus mendengarkan apa yang dilaporkan sang pembaca berita.
"Mereka tidak akan datang ke sini karena Naeun memerlukan perawatan intensif di rumahnya. Apa kita harus datang menjenguknya?" Ucapnya pada sang suami yang duduk tidak jauh darinya.
"Aku mungkin akan datang, tapi bagaimana denganmu? Kau jarang sekali mengajakku untuk menemui mereka secara langsung"
"Aku ingin memastikan sendiri kalau cucu keduaku terlahir dengan sehat. Siapa nama anak kedua mereka?"
"Kang hoon.. Kim Kang Hoon"
"Namanya terdengar lebih baik dibandingkan anak pertamanya. Jarak antara keduanya terlalu dekat. Aku khawatir akan ada perdebatan hak waris di masa depan nanti"
"Mereka berbeda satu tahun lebih. Jisung akan mempunyai hak yang lebih layak untuk menjadi pewaris takhta Ayahnya"
"Kapan kau berencana untuk menyerahkan semuanya kepada Kai?"
"Aku tidak tahu. Masih banyak kabar tidak baik pada rumah tangga mereka dan aku khawatir kalau Kai akan menyalahgunakan kekuasaannya nanti"
"Itu pilihan yang tepat. Aku tidak ingin kau terburu-buru menyerahkan gelar Raja mu padanya. Mereka masih harus belajar banyak untuk mempertahankan hubungan satu sama lain. Lagipula anak mereka masih berusia balita, Naeun juga belum bisa mengatur waktu dengan baik antara tugasnya sebagai seorang Ibu dan juga sebagai Putri kerajaan. Kesehatannya semakin menurun akhir-akhir ini"
"Benar. Tenaga medis istana juga harus selalu sedia untuk merawatnya selama masa tugasnya belum berakhir"
Mereka berdua mulai terdiam dan kembali fokus pada televisi.
"Tubuhnya terlihat lebih kurus dibandingkan kehamilannya yang pertama. Apa dia mempunyai penyakit serius di tubuhnya?" Ucap wanita paruh baya itu lagi namun dengan suara yang pelan.
.
.
.
.
Di dalam sebuah mobil yang melaju menjauh dari Rumah Sakit, Kai terlihat mulai terganggu dengan suara tangisan bayi yang berasal dari sebelahnya. Sang istri masih berusaha menenangkan anaknya di tengah rasa sakit di kepalanya. Naeun juga berkali-kali gagal membuat Kang Hoon berhenti menangis dengan memberikan ASI. Sepertinya anak itu tidak terlalu nyaman saat harus digendong dalam keadaan duduk seperti ini."Kang Hoon, tenanglah. Sebentar lagi kita tiba di rumah"
"Apa dia tidak lapar?" Kai mulai bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crown Story
Fanfiction[COMPLETED] Seorang pangeran yang bernama Kai akan menjadi pewaris tahta kerajaan sang Ayah suatu saat nanti. Namun dia justru harus menikah selain dengan wanita yang dicintainya. Jung Soojung harus menerima keputusan itu dan menyuruh Kai mencari wa...