Chapter 5

77 17 3
                                    

"Apa? Pangeran datang untuk bertemu denganmu?" Naeun tampak sangat terkejut setelah mendengar penjelasan dari salah satu tenaga pengajar di sebuah sekolah. 

"Benar. Dia rupanya memilihku dari banyak wanita yang datang ke istana waktu itu"

"Tapi, kenapa kau menolak ajakan kencannya?"

"Aku sudah mengatakannya padamu sebelumnya kalau aku sudah diperkenalkan dengan seorang pria oleh Ayahku"

"Ahh benar. Tapi, bagaimana bisa kau mengatakan hal itu di hadapan pangeran secara langsung?"

"Aku harus menjawab jujur atau akan terlibat masalah yang besar nanti"

"Jadi kemarin banyak wartawan yang mendatangi sekolah sampai sore tiba karena hal itu?"

"Benar. Aku masih tidak menyangka sama sekali bahkan sampai tidak bisa tertidur dengan nyenyak semalam"

"Aku juga sama terkejutnya denganmu sekarang"

"Coretan di lenganmu sudah menghilang"

"Aku menggunakan banyak sabun untuk membersihkannya sejak semalam"

"Kalau kau tidak terjatuh, mungkin kau tidak akan melihat pangeran secara langsung di dalam mobilnya, benar kan?"

"Aku bahkan tidak bisa bernafas dengan normal saat tahu dia ada di sana. Bagaimana bisa kau berbicara dengan lancar saat menatapnya secara langsung?"

"Aku tidak tahu. Aku hanya melakukannya begitu saja"

Naeun ikut tersenyum melihat wajah ceria dari tenaga pengajar ini saat menjawab pertanyaannya. Dia melanjutkan pekerjaannya membersihkan ruangan kelas yang telah ditinggalkan oleh anak-anak satu jam yang lalu itu. 

"Son Naeun, bisakah kau membantuku?"

Dia kembali sibuk dengan tugas lainnya. 

"Apa yang bisa ku lakukan untukmu, Nyonya Yuri?"

"Aku memerlukan pengantaran surat ke istana secepatnya"

"Apa?"

"Ada laporan mengenai sekolah yang istana inginkan hari ini. Pihak sekolah lain juga sudah memberikannya sejak beberapa hari yang lalu, jadi kita hanya perlu mengirimkannya langsung ke sana"

"Aku bisa ke kantor pos sekarang untuk meminta mereka mengirimnya ke istana"

"Tidak. Laporannya harus tiba hari ini. Kau harus ke istana secara langsung"

"A-aku?"

"Ada sejumlah uang yang akan ku berikan sebagai biaya transportasi untukmu. Setelahnya, kau bisa memberiku kabar mengenai penerimaan laporan ini yang sudah diterima oleh pihak istana"

"Tapi............."

"Kau tidak mempunyai banyak waktu. Ini sudah siang dan kau harus berangkat sekarang juga" Wanita itu memberikan berkas kepadanya.

"Nyo-nyoya Yuri, aku........." Naeun tidak diberikan kesempatan untuk bertanya ataupun menolak permohonan bantuan ini. Dia hanya bisa menatap kepergian tenaga pengajar tadi yang menuju keluar ruangan.

"Kenapa harus aku?" Gumamnya pelan sambil menatap berkas ditangannya.

Dengan sedikit terburu-buru, dia segera mengambil barang-barang bawaannya dan meninggalkan tempat bekerjanya itu. 

"Kendaraan apa yang bisa membawaku langsung ke sana?" Naeun berjalan di trotoar sambil memikirkan sesuatu. 

Kemudian dia mulai menunggu taxi di pinggir jalan supaya bisa tiba di tempat tujuan dalam waktu singkat. 

The Crown StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang