Chapter 11

52 15 0
                                    

Sebuah media berita mulai diramaikan dengan kabar terbarunya hari ini. Skandal pangeran yang pernah dibahas beberapa waktu yang lalu kembali muncul di berbagai surat kabar dan elektronik. Nama pria itu juga menjadi topik pembicaraan karena kebenaran akan sebuah hubungan yang sedang dijalaninya bersama seorang wanita. Pihak istana pun membenarkan hal tersebut dan mulai banyak yang mengaku kalau pernah melihat kebersamaan pasangan kekasih itu di tempat umum. Bahkan tidak sedikit juga yang mendukung hubungan mereka berdua dan berharap bisa segera tampil di hadapan publik lagi secara bersama-sama. 

"Jadi, kau yang bernama Son Naeun? Bagaimana rasanya menjadi kekasih dari pangeran?"

"Apa menurutmu yang membuat pangeran Kai jatuh cinta padamu, nona?"

"Apa kau tahu mengenai skandalnya sebelum bersamamu? Apa pangeran pernah menceritakan hal itu padamu?"

"Apa hubungan kalian saat ini hanya sebagai sepasang kekasih? Kapan menurutmu kalian bisa ke tahap yang lebih serius lagi?"

Wanita itu terlihat enggan untuk menjawab berbagai macam pertanyaan yang di ajukan para wartawan padanya. Setelah beritanya tersebar luas, orang-orang itu bisa selalu mengikutinya ke tempat bekerja seperti ini. Sudah hampir beberapa hari berlalu dan Naeun merasa kalau wartawan yang menghampirinya semakin bertambah banyak. 

"Berhati-hatilah...." Dia masih sempat menghentikan seorang pria yang hampir menabrak tiang karena terus mengambil gambarnya sambil berjalan mundur. 

"Maaf, aku tidak bisa memberikan keterangan apapun seperti yang kalian inginkan" Ucap Naeun dengan sopan. 

"Tidak apa. Kau terlihat cantik hari ini. Sepertinya kau menyukai warna pakaian cerah dan pernah memakai warna yang hampir sama kemarin"

Naeun sedikit tersenyum mendengar ucapan salah satu pria di dekatnya. Dia terus berjalan sampai tiba di sebuah sekolah Taman Kanak-kanak. 

"Kau datang lebih awal selama beberapa hari ini" Ucap seorang tenaga pengajar padanya. 

"Aku harus melakukannya. Mereka selalu mencoba untuk mendapatkan informasi dariku. Ku pikir, mereka tidak akan membuntutiku seperti tadi kalau aku datang lebih pagi"

"Sepertinya kau sudah membuat sekolah ini menjadi terkenal dalam sekejap. Ada beberapa wanita yang ingin mendaftarkan anaknya ke sini di tahun ajaran baru nanti"

"Benarkah?"

"Aku tidak tahu apa itu merupakan sisi baiknya atau malah kau memperburuk keadaan dengan selalu membawa orang-orang itu ke sini setiap harinya"

Naeun masih bisa mendapati para wartawan berdiri di depan gedung sekolah ini. 

"Hal seperti itu tidak akan berlangsung lama. Aku juga akan berhenti bekerja dalam waktu dekat ini"

"Mengenai hal itu, Nyonya Yuri ingin kau menemuinya di ruangannya sekarang"

Naeun melihat tenaga pengajar itu berjalan ke arah lain, sementara dia harus menuju ke sebuah ruangan sekarang. 

"Son Naeun, kau sudah datang?"

Wanita itu berjalan menghampiri seseorang yang sedang duduk di kursinya. 
"Apa kau ingin membicarakan sesuatu denganku, Nyonya Yuri?"

"Duduklah...."

Naeun menempati kursi yang dimaksud wanita itu. 

"Kontrak bekerjamu akan berakhir lebih awal dari dugaanku. Aku sudah mengurus berbagai macam bayaran untuk ku berikan padamu nanti. Keputusan ini mengikuti dari surat yang dikirimkan dari istana kemarin"

Naeun hanya bisa terdiam mendengarkan. 

"Sebenarnya aku merasa berat untuk melepasmu tapi kau akan menjalani kegiatan barumu di tempat lain. Aku hanya bisa berharap kalau kau bisa hidup bahagia bersama pangeran nanti"

The Crown StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang