"Pihak istana sudah mengkonfirmasi kebenarannya. Usia kandungan Putri Naeun sekarang sudah mencapai 10 minggu. Ini akan menjadi kehamilan pertama baginya dan tentu saja kelahiran anak mereka akan selalu ditunggu kita semua. Seperti yang telah dituliskan dalam peraturan istana mengenai jenis kelamin sang anak yang bisa menentukan apakah dia berhak meneruskan tahta dari Ayahnya atau tidak. Dan mengenai hal lain yang..........."
Suara sebuah televisi tampak diabaikan pemiliknya. Wanita itu duduk di area ruang tamu rumahnya dengan selalu menatap layar ponselnya sejak tadi. Jarinya terus bergerak untuk bisa membaca kalimat selanjutnya dari artikel yang tertera di sana.
"Apa aku harus mengucapkan selamat padamu untuk hal ini, Pangeran Kai?"
Pria itu menatap area luar pintu utama yang terbuka lebar.
"Aku masih tidak percaya dengan cepatnya semua ini terjadi""Kau berhasil membawa hubunganmu dengan baik sampai ke arah sana. Kurasa perhatian masyarakat masih tertuju kepada kalian berdua"
"Aku berharap kalau kami berdua bisa mempunyai anak setelah satu atau dua tahun pernikahan. Tapi aku telah menggagalkan rencanaku sendiri saat melakukan bulan madu waktu itu"
"Kenapa kau terlihat menyesal seperti ini? Kau akan semakin dekat dengan warisan tahta yang akan diberikan Ayahmu nanti"
"Aku tidak tahu, Jung Soojung. Tanggung jawab besar sebagai seorang Ayah dan juga pemimpin Negara terasa memenuhi pikiranku akhir-akhir ini. Terlebih karena aku harus melindungimu dari pemberitaan"
Wanita itu mulai sedikit tertawa dan menaruh ponsel di atas meja.
"Apa maksud dari ucapanmu, Kai? Apa sekarang kau sedang berpikir untuk meninggalkanku?"
Sang Pangeran menoleh ke arahnya. Mereka berdua saling menatap satu sama lain dan pria itu segera beranjak dari tempat duduknya.
"Aku harus melakukan perjalanan jauh hari ini"
"Jangan lupa dengan janjimu di akhir minggu nanti untuk melakukan kegiatan berkuda denganku"
Kai merapihkan jas yang dikenakannya sebelum melihat ke arah Soojung lagi.
"Aku pergi sekarang"
Respon seperti itu menimbulkan banyak pertanyaan dari sang pemilik rumah. Soojung melihat kepergiannya sampai mobil sang Pangeran melaju meninggalkannya. Ada perasaan tidak senang padanya dengan pembahasan tadi. Dia segera berjalan ke arah depan televisi lagi dan mematikan benda yang masih menyala itu karena merasa terganggu dengan berita yang masih ditampilkan.
Kai yang duduk di kursi belakang mobil hanya bisa terdiam sambil memikirkan banyak hal. Tiba-tiba ponselnya berbunyi tanda ada yang menghubunginya.
"Halo?"
Tidak ada jawaban dari ujung telepon dan panggilan pun terputus begitu saja. Kai segera menghubungi nomor itu untuk mengetahui maksud sang penelepon.
"Ada apa? Katakan saja keperluanmu"
Masih tidak ada suara apapun padahal panggilan sudah terangkat di ujung sana.
"Son Naeun, ada apa kau menghubungiku tadi?"
"A-aku hanya ingin bertanya mengenai keberadaanmu sekarang"
"Aku sedang menuju ke sana"
"Apa kau sengaja pergi lebih dulu untuk menemuinya lagi pagi ini?"
Kai tidak menjawab pertanyaannya itu.
"Tunggulah. Aku akan tiba sebentar lagi" Dia mengakhiri panggilan lebih dulu.Wanita di ujung telepon mulai menurunkan ponselnya. Dia menatap layarnya sebentar sebelum melihat ke arah luar jendela mobil yang dinaikinya. Kedua matanya kembali merasa berat untuk terbuka selama di perjalanan dan tertidur di sana hanya dalam waktu singkat saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crown Story
Fanfiction[COMPLETED] Seorang pangeran yang bernama Kai akan menjadi pewaris tahta kerajaan sang Ayah suatu saat nanti. Namun dia justru harus menikah selain dengan wanita yang dicintainya. Jung Soojung harus menerima keputusan itu dan menyuruh Kai mencari wa...