Chapter 4

78 15 0
                                    

Suasana sebuah sekolah berlangsung tenang. Beberapa orang yang memenuhi area depan sekarang sudah perlahan membubarkan diri. Namun masih ada para wartawan yang masih berusaha mencari tahu tujuan utama pangeran datang ke sana tadi. 

"Aishh, aku sudah mengatakannya kepada kalian tadi kalau pangeran hanya ingin melihat sistem pembelajaran di sini" Ucap seorang tenaga pengajar. 

"Pasti ada yang kau coba sembunyikan dari kami"

"Kalian bisa menuliskan berita apa saja mengenai kedatangan pangeran ke sini"

"Kalau begitu, kami akan menaruh judul yang sangat kontroversial seperti adanya wanita yang dicintai pangeran di tempat ini"

"Tidak apa. Aku bisa menuntut kalian setelahnya dengan berita palsu dan kalian bisa berakhir di penjara nanti"

Para wartawan itu mulai menoleh ke arah satu sama lain setelah mendengar pernyataan dari wanita ini. 

"Dimana Naeun? Apa dia memberikanmu kabar mengenai ketidakhadirannya hari ini?" Tanya seorang guru di ruangan lain pada rekan kerjanya. 

"Tidak. Dia sama sekali tidak menelepon ataupun menghubungiku sejak tadi"

"Aku juga tidak bisa meraih nomornya. Apa dia sakit sampai harus mematikan ponselnya?"

Rekannya mengangkat bahu tanda tidak mempunyai ide sama sekali mengenai absennya Naeun dari sekolah hari ini. 

Wanita yang sedang mereka bicarakan sekarang masih berada dalam situasi yang membingungkan. Dia tidak berani bergerak sedikitpun di bangku depan sebuah mobil dan bahkan pernapasannya sesekali terasa tertahan. 

"Aku harus segera kembali ke istana untuk bertemu Ayahku. Kau bisa menemani dia saat berada di Rumah Sakit nanti" Ucap Kai pada sang sopir. 

"Baik, Yang Mulia"

Naeun hanya bisa terdiam dengan keringat yang mulai keluar dari wajahnya. 

"Suasana macam apa ini? Bagaimana bisa aku berada di mobil yang sama dengan pangeran?" Gumamnya dalam hati. 

Mobil terus melaju sampai tiba di depan sebuah gedung Rumah Sakit. 

"Kau bisa turun sekarang, nona...." Pintu di sebelahnya terbuka dari luar. 

Naeun merasa ragu untuk turun dari sana tapi dia akhirnya keluar dan bisa bernafas dengan lega saat bisa merasakan udara yang berbeda di sekitarnya. Dia melihat sopir yang melajukan mobil tadi sudah berada di sebelahnya. Sementara kendaraan itu kembali melaju meninggalkannya begitu saja. 

"Kita harus ke dalam untuk mengobati lukamu"

Naeun menatap kepergian mobil itu dan lama termenung berdiri di sana. 

"Nona......"

Dia tersadar dari lamunan saat merasakan ada yang menyentuh lengannya. 

"Kami akan menanggung biaya pengobatanmu di sini"

Naeun memegangi lengannya dengan gugup dan menatap beberapa pria di depannya. 

"Ma-maaf. Aku ingin mengatakannya sejak tadi, tapi aku tidak terluka sama sekali"

"Apa maksudmu, nona?"

Wanita itu menunjukkan lengannya. 
"Ini bukan luka seperti yang kau pikirkan, tuan. Aku hanya terkena coretan anak kecil kemarin dan sangat sulit dihilangkan dengan cepat"

Para pria di sekitarnya mulai saling melihat ke arah satu sama lain. 

"Maaf. Aku benar-benar meminta maaf karena sudah membuat kalian membawaku ke sini" Naeun beberapa kali membungkukkan badan karena merasa sangat bersalah. 

The Crown StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang