Chapter 13

44 13 0
                                    

Suasana malam hari yang sepi di sebuah ruangan, tidak membuat seorang pria melepaskan dekapannya pada sang kekasih sejak tadi. Dia justru semakin mempererat pelukannya tanpa melakukan pembicaraan apapun. Sang wanita dengan gugup tidak bisa membalas pelukan itu karena kedua tangannya menahan tubuh depannya yang sudah tidak berjarak dengan pria ini. Suara sebuah ponsel yang terdengar mulai membuat jarak di antara mereka berdua. 

"Ponselmu berbunyi"

Naeun segera merogoh kantung pakaiannya dan mengambil benda kotak miliknya. Nama sang Ibu tertera di layar. Dia sedikit menjauh terlebih dahulu untuk menjawab panggilan itu. 

"Ha-halo?"

"Apa aku mengganggumu? Kau tidak menjawab panggilanku sejak pagi tadi"

"Maafkan aku, Bu. Aku tidak bisa menggunakan ponsel selama seharian ini"

"Apa kau baik-baik saja? Apa mereka memperlakukanmu dengan baik?"

"Kau tidak perlu khawatir. Mereka hanya memberikan beberapa arahan untukku ikuti selama tinggal di sini"

"Arahan?"

"Seperti beberapa peraturan..."

"Apa aku mengganggumu sekarang?"

"Ti-tidak. Ada apa?" Naeun sesekali menoleh ke arah Kai yang sibuk mengutak-atik ponselnya sendiri. 

"Aku hanya merasa penasaran dengan aktivitasmu"

"Semua berjalan dengan baik. Kita akan bertemu dalam waktu tiga minggu lagi"

"Ku harap kau tidak merepotkan mereka, Naeun"

"Tidak. Aku memang sudah seharusnya menjaga sikap sejak pertama kali datang ke sini kemarin"

"Syukurlah. Aku juga berharap mereka bisa menerimamu dengan baik untuk ke depannya"

Naeun terdiam sejenak memikirkan sesuatu. 
"Ibu, ada yang ingin ku bicarakan denganmu"

"Apa itu?"

Dia teringat dengan ucapan sang Ratu mengenai rencana pertunangannya. 
"A-aku akan mengatakannya dalam waktu beberapa hari lagi" 

"Kau semakin membuatku penasaran, Naeun"

"Maafkan aku, Bu. Tapi tunggulah sebentar lagi. Aku akan memberikan kabar baik untukmu"

"Baiklah. Kabari aku kalau kau ingin mengatakan sesuatu padaku. Aku tidak akan menghubungimu lebih dulu mulai sekarang. Kau pasti mempunyai banyak kegiatan di sana"

"Iya, Bu...."

"Kalau begitu, akan ku akhiri panggilannya sekarang"

Naeun menurunkan ponselnya dan menatap layarnya sebentar. Dia lama termenung sampai tidak tersadar kalau ada yang memperhatikannya dari jaraknya berdiri. 

"Apa itu Ibumu?"

Naeun menengok ke arah sumber suara yang berasal dari sang Pangeran. 
"I-iya... Aku lupa mematikan suara dering ponselku hari ini"

"Memangnya kenapa?"

"Nyonya Sora menegurku untuk tidak menggunakan ponsel selama bersamanya tadi"

"Nyonya Sora?"

"Apa kau tidak mengenalnya?"

Kai mengangkat kedua bahunya karena memang baru mengenal nama itu di istana ini. Naeun mulai melupakan pembicaraan itu dan teringat mengenai hal lain. 

"Apa kau sudah melakukan makan malam?"

"Ada yang ingin ku bicarakan denganmu, Yang Mulia"

Mereka berdua langsung terdiam karena mengucapkan hal yang berbeda dalam waktu yang bersamaan. 

The Crown StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang