Memasuki usia kandungannya yang ke 6 bulan, Naeun masih aktif melakukan berbagai tugasnya di luar rumah. Meskipun ada pengawalan yang mengikutinya tapi dia meminta mereka untuk tidak terlalu menjaganya ketat saat sedang menyapa para warga. Kebaikannya sudah sering dibicarakan banyak orang dan selalu menjadi pembahasan yang tidak ada habisnya. Kecemburuan sang suami masih terasa saat mereka disatukan kembali dalam sebuah perjalanan jauh. Namun pria itu mencoba untuk selalu menutupinya dari hadapan publik.
"Aku ingin kamar terpisah dengan istriku saat sampai di hotel nanti" Ucap Kai kepada sekretaris pribadinya yang berada di mobil yang sama dengannya.
"Baik, Yang Mulia"
"Apa kau membawa salinan data yang ku minta kemarin?"
"Aku sudah mengirimnya ke alamat e-mail mu, Yang Mulia"
"Baiklah. Aku harus mengeceknya sebelum menghadiri rapat besok"
"Aku juga akan memberikan beberapa berkas untukmu terkait pembahasan yang dilakukan besok"
"Baiklah"
Perjalanan menuju ke sebuah hotel tidak membutuhkan waktu lama. Kai juga tiba di sana sebelum langit gelap karena penerbangan menggunakan pesawat pribadi tadi lumayan menyita waktu istirahatnya.
"Apa Naeun sudah masuk lebih dulu?" Tanyanya lagi saat sedang berjalan masuk ke hotel itu.
"Dia langsung menuju Rumah Sakit untuk memeriksakan kandungannya setelah merasakan kram pada perutnya saat berada di pesawat tadi"
"Pastikan kalau dia ke sana bersama dengan beberapa pengawal"
"Baik, Yang Mulia"
Kai segera menuju lantai tempat kamarnya berada. Dia ditemani sekretaris pribadinya kembali membahas hal lain untuk kegiatan esok hari.
.
.
.
.
"Bagaimana, dokter? Apa janinku baik-baik saja?" Tanya Naeun setelah selesai memeriksakan dirinya."Tidak ada masalah yang serius tapi kau harus memakan sesuatu untuk mengisi perutmu itu. Berat badanmu terlalu kecil untuk ukuran Ibu hamil 6 bulan. Perubahan bentuk tubuh tidak akan berpengaruh apapun pada tugasmu, Yang Mulia. Kau harus lebih sering memperhatikan kesehatanmu lagi"
"Tapi aku merasa tidak ingin memakan apapun selama beberapa hari ini. Perutku juga selalu menolak untuk di isi dan selalu dikeluarkan lagi"
"Kau mempunyai riwayat penyakit maag, jadi itu merupakan reaksi yang terjadi kalau penyakit itu sedang kambuh lagi. Pekerja istana pasti sudah memperhatikan makanan mana yang bisa kau makan setiap harinya"
"Aku masih tidak merasa baik dengan kehamilanku kali ini"
"Apa kau sudah mencoba untuk menemui psikiater, Yang Mulia? Mungkin ada pengaruh dari pikiranmu yang terlalu berlebihan akhir-akhir ini"
"Aku memutuskan untuk tidak merencanakannya lagi. Aku merasa diriku ini akan sulit disembuhkan dengan metode apapun. Kau bisa memberikan obat untuk ku minum selama bertugas di sini"
"Baik, Yang Mulia. Tapi pastikan untuk selalu meminumnya dengan teratur setelah makan. Aku tidak ingin adanya keluhan yang lebih parah saat kau kembali ke rumah nanti"
"Akan ku usahakan"
Pembicaraan mereka selesai di sana dan Naeun pun terlihat keluar ruangan untuk menuju ke tempatnya menginap. Ini bukan pertama kalinya dia datang ke kota yang cukup jauh dari tempat tinggalnya, tapi perjalanannya bersama sang suami tidak terasa nyaman sama sekali.
"Putri Naeun, senang bertemu denganmu" Beberapa pengunjung Rumah Sakit mulai menghampirinya namun beberapa pengawal dengan sigap menjaga jarak mereka dengan wanita itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Crown Story
Fiksi Penggemar[COMPLETED] Seorang pangeran yang bernama Kai akan menjadi pewaris tahta kerajaan sang Ayah suatu saat nanti. Namun dia justru harus menikah selain dengan wanita yang dicintainya. Jung Soojung harus menerima keputusan itu dan menyuruh Kai mencari wa...