I Do (22)

1.7K 131 26
                                    

Part ini mengandung sedikit kekerasan yang tidak layak untuk ditiru🚫

Selamat membaca

Pria itu menyerang Evan dengan emosinya yang meletup-letup sampai sudut bibir lawannya robek. Namun Evan membalasnya dengan pukulan yang lebih keras.

Reyhan tersungkur karena tubuh Evan yang memang lebih besar dan kuat darinya. Evan menginjak perut Reyhan tepat di bagian yang baru saja dipukulnya.

"Lu ngga akan pernah tau rasanya mencintai seseorang yang ngga lama kemudian masa lalunya dateng cuman jadi perusak hubungan orang!" ucapnya sambil tersenyum getir.

"Jadi maksud lu gue pengganggu hubungan lu sama Nadya?" Nafas Reyhan terengah-engah akibat Evan yang masih menginjaknya.

Evan tidak pernah membayangkan kebahagiaannya dengan Nadya harus musnah karena kehadiran Reyhan. Evan mengangkat kakinya. "Sadar juga lu sekarang,"

Reyhan dengan sigap berdiri dan bersiap menyerang Evan. "Kurang ajar! Gue yang lebih dulu kenal sama Nadya,"

Satu tendangan yang mengenai kakinya saja Evan langsung terhuyung-huyung.

"Tapi lu bukan siapa-siapa nya dia, jadi gue berhak dapetin Nadya!" Sergah Evan yang tak menyerah dan kembali menendang perut Reyhan.

Dari saku jasnya jatuh sebuah kotak, membuat isinya yang berupa cincin menggelinding keluar.

Dengan sekuat tenaga Reyhan berusaha mengelak serangan Evan. Evan tersungkur dan ingin segera bangkit, namun Reyhan menahan tubuhnya dengan kedua tangannya. Sorot mata Evan menyimpan dendam, masa dengan Reyhan saja dia kalah?

"Gimana? Nyerah?" Cibir Reyhan dengan senyuman mengejek.

Nadya yang tengah mencari keberadaan Reyhan menghentikan taksi yang ditumpanginya ketika melihat dua orang sedang berkelahi, dari belakang postur tubuhnya seperti dia kenali.

Tidak! Seorang Evan Rajendra Adyatma tidak boleh kalah dan tidak akan menyerah! Percuma memiliki arti nama raja yang kuat, namun melawan Reyhan saja tidak bisa. Evan terpaksa melakukan cara curang ini. Tanpa sepengetahuan Reyhan, dia mengeluarkan benda tajam berukuran kecil dari sakunya dan langsung menusukkannya ke dada kiri Reyhan.

Jleb

Benda tersebut tepat sasaran mengenai dadanya. Darah mulai mengucur. Reyhan terkapar dan merintih kesakitan "Arggghh,"

Nadya menjerit melihat Evan menikam pujaan hatinya. "Stopp! Cukup Evan!" Pekiknya.

Ketika tengah tersenyum puas karena berhasil mengalahkan Reyhan, Evan tersentak mendengar suara Nadya dan sontak dia menengok ke belakang. Ternyata Nadya sudah berdiri disana dengan gusar seolah ingin menerkamnya.

"Lu ngga tau selama ini gue cinta sama lu Nad! Gue ngorbanin semuanya buat lu! Gue yang selalu ada buat lu!" Geram Evan.

"Kita itu cuman temen dan selamanya ngga akan berubah, tapi liat sikap lu kayak gini... gue bener-bener udah ngga kenal sama orang yang ada dihadapan gue sekarang. Dari awal lu nolongin gue waktu itu, gue pikir lu dateng sebagai malaikat tapi ternyata malah sebaliknya," kemarahannya sudah tak tertahankan lagi.

I DoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang