Selamat membaca
Seorang pria sedang berjalan di bandara membawa koper ditangannya. Ia baru saja sampai setelah menempuh perjalanan jauh dari luar negeri.
Disisi lain wanita itu mondar-mandir kesana-kemari untuk memastikan apakah laki-laki yang dicintainya sudah datang.
"Reyhan!" gadis tersebut berlari dan langsung memeluk erat pria yang ditunggunya.
"Kangen banget," matanya yang berkaca-kaca menatap Reyhan sebentar dan kembali memeluknya.
Reyhan mengelus puncak kepala Nadya dengan sayang. "Aku juga,"
Sudah bertahun-tahun perempuan itu menanti kedatangannya. Akhirnya ia bisa berjumpa kembali dan melepas rindu.
Sama halnya dengan keluarganya yang menunggu kedatangannya. Dengan antusias mereka menghampiri anaknya.
"Alhamdulillah kamu selamat sampe tujuan," ujar ibunya.
Reyhan melepaskan pelukannya lalu mencium punggung tangan ibu, ayah, dan kakaknya secara bergantian. Ibu dan ayahnya langsung memeluk, mencium pipi anaknya itu. Sudah lama tidak bertemu, begitu pulang anak bungsunya sudah dewasa.
"Kamu udah gede ya," Fathia menepuk pundak Reyhan.
"Udah dong, kak," Reyhan tertawa.
"Kamu juga udah besar ya Fahri," ucap Reyhan mengelus rambut anak kecil yang sibuk menarik ujung baju Fathia. Fahri adalah anak dari Fathia dan Yudi yang baru berusia 1,5 tahun.
"Iya dong om Rey," jawab Fathia, mereka semua tertawa lepas mendengarnya.
"Sini aku bawain," ujar Nadya yang mengambil koper, namun Reyhan menahannya.
"Ini berat loh," balas Reyhan.
"Ngga kok, tenang aja," Nadya menarik koper ditangannya.
"Kamu udah makan?" Tanya Reyhan sambil berjalan.
"Belum," Nadya memanyunkan bibirnya karena kelaparan menanti pujaan hatinya tadi.
"Yaudah kita cari tempat makan dulu ya," ajak Reyhan.
~
Keluarga itu berhenti di sebuah rumah makan seafood. Berbincang-bincang sambil mengeratkan tali silaturahmi.
"Sini Fahri sama aku aja. Mau ya?" Nadya merentangkan kedua tangannya ke arah Fahri.
"Ngga usah Tante Nadya. Biar sama ibunya aja, iya kan Fahri?" Fathia mencium dengan gemas pipi Fahri yang gembul.
"Tante mending suapin om Rey aja deh. Kasian, biasanya kan selalu manja minta disuapin," ucap Fathia dengan nada menggoda.
"Ngga kok, kak. Itu kan dulu," bantah Reyhan.
"Aku suapin ya, sekali aja," Nadya menyodorkan sesendok nasi beserta lauknya.
Awalnya Reyhan menolak, mungkin karena malu dilihat oleh keluarganya tapi akhirnya dia memakannya juga.
"Cieee... so sweet banget sih," ujar Fathia.
"Kayak ayah dulu. Malu-malu," asih menyenggol pelan lengan suaminya.
Reyhan dan Nadya saling tersipu seperti anak muda yang baru mengenal cinta. Walaupun sudah lama kenal tapi mereka tetap saja malu setiap kali ada yang menggoda.
"Eh gimana nih Dek, kapan kamu mau ngelamar Nadya?" Celetuk Fathia yang membuat senyum Reyhan pudar seketika dan terdiam seribu bahasa.
~
Awalan yang singkat tapi semoga berkesan ya
Terimakasih yang sudah membaca
Maaf jika ada kesalahan kata/bahasa
See you👋🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
I Do
Fanfiction13+ Sekuel atau lanjutan dari cerita 'Jangan Ada Dusta Diantara Cinta' Penantian yang terlalu lama akan terasa melelahkan jika tanpa adanya kepastian. Kisah dua insan yang saling mencintai dan berjanji untuk hidup menua bersama sampai ajal memisahk...