I Do (4)

1.9K 135 8
                                    

Selamat membaca

Matahari sudah berada di atas kepala, namun Nadya belum diterima kerja juga setelah berjam-jam melamar kesana-kemari.

CV beserta berkas-berkas yang lainnya sudah ia bawa dan berada dalam dekapannya.

Tiba-tiba ada seorang perempuan yang tidak sengaja tertabrak olehnya sampai dompet milik wanita itu terjatuh.

"Eh mba maaf dompetnya jatuh," Nadya mengambil dompet tersebut dan menyentuh pundaknya.

Ia membalikkan badannya melihat siapa yang memanggilnya. Nadya menatap dari bawah hingga atas tubuh wanita itu.

"Fira?" Tunjuknya.

Perempuan yang dipanggil Fira tersebut memicingkan matanya,"Nadya?"

Dengan sekejap mereka langsung berpelukan erat dan berteriak.

"Gue udah lama banget ngga ketemu lu Nad," kata Fira sambil mengguncangkan bahu Nadya.

"Ihh gue juga kali fir," balas Nadya dengan senang.

"Eh lu ngapain panas-panasan disini?" Tanya fira.

"Gue mau ngelamar kerja," Nadya menunjukkan file yang dibawanya.

"Emang lu belum kerja Nad?"

"Udah, Fir. Tapi gue ngga nyaman kerja disana, ada yang ngga suka sama gue, malah gue sempet difitnah," tuturnya.

Memang Nadya sempat kerja disalah satu perusahaan produk kecantikan, tapi itu tidak bertahan lama.

"Ya ampun parah banget. Eh gimana kalo lu bantuin gue buat ngelola toko butik almarhumah nyokap gue? Buat sementara gitu,"

"Emm boleh," raut wajah Nadya berubah ceria.

"Gue minta nomer WhatsApp lu deh Nad, biar besok gue bisa sharelock butiknya," pinta Fira.

Nadya pun menyebutkan nomor telepon dan Fira mencatatnya diponsel.

"Kalo gitu gue pulang dulu ya Nad. Masih banyak urusan nih," pamit Fira yang melambaikan tangannya.

"Hati-hati ya," balas Nadya.

Nadya melangkahkan kakinya berniat untuk pulang dengan menaiki angkot.

Sebuah sepeda motor berhenti di sebelah Nadya, sontak Nadya langsung menengok ke arahnya.

"Eh? Evan?" Panggil Nadya.

Laki-laki yang dipanggil Evan tersebut membuka helmnya.

"Ngapain Nad disini?" Tanyanya.

"Gue abis ngelamar kerja. Alhamdulillah dapet, terus sekarang mau pulang deh," jawab Nadya.

"Gue anterin pulang yuk," ajak Evan dengan semangat.

Nadya merasa sungkan,"Engga ah. Ngerepotin,"

"Ngga ngerepotin kok Nad kayak sama siapa aja," Evan tertawa.

Nadya menaiki motor itu dan evan menancapkan gasnya

Setelah beberapa menit mereka sampai, Nadya langsung turun dan tersenyum tulus kepada Evan

"Makasih ya van, udah nganterin gue pulang,"

"Sama-sama, Nad. Lain kali kalo mau anter jemput bilang aja sama gue," tawarnya.

Reyhan yang sedang didalam mobilnya melihat Nadya dari jauh dengan perasaan curiga.

"Siapa tuh?" Tanyanya pada dirinya sendiri.

Semakin kesini Reyhan seolah protektif dan tidak ingin Nadya dekat dengan siapapun, padahal pacarnya saja bukan.

Pria yang mengantarkan Nadya sudah pergi, dengan cepat Reyhan memajukan mobilnya ke dekat pagar.

Nadya menoleh saat mendengar bunyi klakson mobil,"Eh Reyhan,"

Reyhan langsung menatap Nadya dengan curiga,"Tadi siapa?" Tanya Reyhan dengan ketus.

~
Maaf ya malem bgt upload nya, soalnya lagi eror terus dan ke unpublish :)

Terimakasih yang sudah membaca
Maaf jika ada kesalahan kata/bahasa
See you👋🏻

I DoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang