07. sept

2K 180 3
                                    

many broken heart part in here🤡



-














"gak lah tolol."

haechan, jeno, jaemin, renjun dan bomin tengah makan siang di meja yang sama. tersisa guanlin sedikit dari kejauhan melihat renjun yang tertawa dengan bomin.

ia memiringkan senyumnya.

haechan berbalik, lalu melihat ke arah guanlin. "lin? gak gabung? biasanya sama renjun?"

tawa renjun perlahan menghilang mendengar nama guanlin, ia ikut melihat ke arah guanlin. senyumnya memudar.

guanlin bangkut berdiri, menarik nafasnya, "gak dulu."

renjun hanya diam melihat guanlin berjalan keluar dari kantin. aneh. ia merasa ada yang ngilu di ulu hatinya.

bomin menepuk pundak, "by? what's wrong?" tanyanya.

namun renjun menggeleng, "i'm fine."








guanlin masuk ke dalam kamarnya sepulang sekolah. badannya merosot di dinding, ia memegang dadanya.

guanlin memejamkan matanya kuat kuat, berkali kali mengantukkan kepalanya ke dinding.

"guanlin, kenapa lu jadi lemah begini sih bodoh?"

lelaki itu tiba tiba teringat tatapan renjun padanya saat di kantin. berbeda dari sebelum mereka berjauhan.

biasanya renjun emosi dengan candaan, atau ia tersenyum riang saat guanlin mengajaknya untuk berjalan jalan.

sekarang, renjun hanya menatapnya seakan mengatakan kalau semuanya sudah berakhir.

drrt- drrt-

renjunn

"halo?"

"guanlin??"

guanlin mulai mengusap matanya. ia berusaha mengambil nafas, "ya?"

"lu kenapa..."

"gua kangen lu.."

guanlin memejamkan matanya lagi. ia menatap lantai sambil menahan tangis. "jun.."

"lu udah ada pacar... lu gak bisa gini, bomin bisa kecewa sama lu.."

"karna gua pacaran lu jauhan sama gua? persahabatan kita kandas gitu aja"

guanlin mulai menangis mendengarnya.

"guanlin... sorry gua nyakitin perasaan lu, tapi apa kita gak bisa kaya dulu? temenan kaya biasanya?"

guanlin lansung mematikan sambungannya. ia melempar ponselnya ke kasur. ia memeluk lututnya sambil menatap ke depan.

masih menangis meski sambungan telah diputuskan.

"gak jun.. gua gak mau.."














winwin mulai menyetel lagunya dari ponselnya. ia menaikkan kakinya, melayangkan tangannya ke udara.

lelaki itu mulai bergerak lincah, menari nari di ruangan latihan dance.

yuta yang duduk di ruangan latihan melihat winwin masih menarik dengan meliuk. ia tersenyum kagum.

wajah winwin terlihat manis.

belum lagi tubuh rampingnya yang terlihat luntur.

tiba tiba winwin melotot karna kehilangan keseimbangannya. kakinya tergelincir dan ia terjatuh.

yuta mulai panik lalu berlari ke arahnya.

"kamu gapapa? ada yang sakit?"

winwin meringis mengusap kakinya, lalu menggeleng. "gapapa kok."

"ayo ke uks," yuta mengangkat tubuh winwin lalu membawanya berjalan ke uks.

winwin menghela nafas.

"yutaaa"

"apa sayang."

winwin diam diam tersenyum kecil mendengarnya. yuta menatap ke bawah, melihat winwin tersenyum.

ia ikut tersenyum, "kenapa hei senyum senyum? salting hm?"

winwin memukul dada yuta, "berisik."

"lain kali hati hati dong.." ucap yuta membuang nafas. "ya mana tau aku bakal gini.." balas winwin memejamkan mata.

"hei hei hei apa nih uwu uwu disini? gak menghargai yang jomblo..." ucap jaehyun melihat ke arah winwin dan yuta.

yuta tetap berjalan, lalu berkata.

"makanya ganteng tolol."











"jae."

"ya?"

"gua gak bisa tidur..."

jaehyun terkekeh, lalu menarik badan taeyong ke kasur tepatnya disampingnya. ia mengecup kening taeyong sebentar.

lelaki itu memeluknya, lalu menghela nafas. "mimpi buruk hm?"

taeyong mendusel di dada jaehyun, lalu mengangguk. ia tampak seperti kucing kecil.

"yaudah tidur gih, gua ada disini."

jaehyun menepuk nepuk pelan pantat taeyong. taeyong bergerak semakin mendekat pada jaehyun. jaehyun tersenyum, "good night."













ou yea tenkyu.

Cicatrices | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang